TEMPO.CO , Vatikan - Vatikan menyatakan kemarahan publik yang jarang terjadi terkait dengan bocornya surat pribadi dari apartemen Paus. Kasus yang lebih populer disebut Vatileaks ini dianggap membuka rahasia adanya perebutan kekuasaan di balik pintu tertutup Gereja Katolik.
Pejabat Vatikan menyatakan pencurian dokumen sebagai "tindakan tidak bermoral yang belum pernah terjadi sebelumnya" dan "penyalahgunaan yang hina dari hubungan kepercayaan yang ada antara Paus Benediktus XVI dan mereka yang kemudian memunggunginya."
Uskup Agung Angelo Becciu membuat pernyataan dalam surat kabar Vatikan enam hari setelah kepala pelayan Paus ditangkap karena membocorkan rahasia ke sebuah surat kabar. Paolo Gabriele, 46 tahun, ditangkap Rabu atas tuduhan kepemilikan ilegal dokumen rahasia.
"Paus telah diserang orang kepercayaannya," kata Becciu. Pernyataannya adalah komentar publik pertama Vatikan yang menegaskan sikap marah Gereja.
Dia juga mengkritik laporan tentang apa yang terjadi di dalam lembaga kepausan sebagai "sama sekali serampangan" dan menyajikan "gambar yang sepenuhnya tidak realistis dari Tahta Suci."
Namun para ahli mengatakan justru sebaliknya. Mereka menyatakan penangkapan Gabriele dan pemecatan Direktur Bank Vatikan cukup untuk mengungkapkan pertempuran yang terjadi di belakang layar di Vatikan.
"Dua kejadian ini adalah PR buruk bagi hierarki Gereja Katolik Roma," kata Giacomo Galeazzi, seorang wartawan senior di harian Italia La Stampa.
TRIP B | CNN
Berita Terkait
Ternyata Kematian Diana Bikin Ratu Elizabeth Berubah
Umur Chavez Diramal Tinggal Beberapa Bulan Lagi
Julian Assange Banding Ekstradisi, Inggris Menolak
PBB Minta Afganistan Hentikan Perdagangan Ganja
Darurat Gempa Italia Diperpanjang
Suu Kyi ke Thailand tanpa Pemberitahuan Resmi
Dituntut Penjahat Perang, Taylor Divonis 50 Tahun
Indonesia Beri Bantuan US$ 2 Juta Buat Korea Utara
Di Bangkok, Suu Kyi Pidato di Depan Migran Myanmar
Watawan Prancis Dibebaskan Pemberontak Kolombia