TEMPO.CO , Damaskus - Pimpinan pengamat PBB di Suriah, Mayor Jenderal Robert Mood, mengatakan 13 mayat yang ditemukan di sebelah timur negara dalam kondisi tangan terikat ke belakang. Para korban ditembak di bagian kepalanya dari jarak dekat.
Mayat-mayat itu ditemukan, Selasa, 29 Mei 2012, di kawasan Assukar, 50 kilometer dari Deiral-Zor. "Jenderal sangat terganggu dengan kenyataan ini," demikian bunyi pernyataan yang disampaikan tim pengamat kepada media, Rabu, 30 Mei 2012.
"Beliau meminta kepada semua pihak menghentikan dan mengakhiri kekerasan demi Suriah dan rakyat Suriah."
Turki dan Jepang turut pula mengusir diplomat Suriah menyusul 11 negara lainnya yang memprotes kekerasan di negara tersebut pada akhir pekan lalu yang menewaskan 108 orang di Houla, termasuk perempuan dan anak-anak.
Kendati demikian, kata sejumlah aktivis, Rabu, 30 Mei 2012, pasukan keamanan Suriah terus membombardir beberapa kawasan di Homs, kota utama di provinsi pusat, tempat kota Houla berada. "Namun tembakan tersebut tak menimbulkan korban jiwa."
Komisi Hak Asasi Manusia Suriah berbasis di Inggris dan Komite Koordinasi Lokal--dua kelompok oposisi Suriah--mengatakan sedikitnya lima orang tewas di Douma, daerah di pinggiran Damaskus. Tapi dua kelompok oposisi ini tak menjelaskan secara detail korban jiwa di Homs.
Korban yang selamat mengutuk sejumlah pria bersenjata pro-pemerintah atas pembunuhan besar-besaran di Houla. Menurut mereka, aksi yang terjadi di wilayah Suriah itu sangat menjijikkan dan dapat mengisolasi Presiden Bashar al-Assad dari percaturan internasional. Pemerintah Suriah menolak tuduhan pasukan militernya berada di balik pembunuhan. Sebaliknya menyebut bahwa pelakunya adalah "kelompok teroris bersenjata".
Lembaga tertinggi hak asasi manusia PBB berencana melakukan sidang khusus, Jumat, 1 Juni 2012, untuk membahas aksi pembunuhan massal. Suriah menyatakan siap melakukan investigasi internal guna mengungkap peristriwa Houla, Rabu, 30 Mei 2012, tapi tak dijelaskan apakah hasil temuannya kelak akan disampaikan ke publik.
AL JAZEERA | CHOIRUL