Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Israel Percaya Holocaust Bisa Terulang  

image-gnews
Aktivis sayap kanan membawa bendera Israel di ruang kedatangan di Bandara Internasional Ben Gurion, di dekat Tel Aviv, Israel, Minggu (15/4). REUTERS/Ronen Zvulun
Aktivis sayap kanan membawa bendera Israel di ruang kedatangan di Bandara Internasional Ben Gurion, di dekat Tel Aviv, Israel, Minggu (15/4). REUTERS/Ronen Zvulun
Iklan

TEMPO.CO , Israel -- Sekitar empat puluh persen warga Israel percaya bahwa Holocaust (tragedi kaum Yahudi di Eropa) bisa terjadi lagi. Tragedi yang dimulai pada Perang Dunia II itu, menurut survei dari Tel Hai Academic College, dipercayai 17 persen responden peluangnya masih sangat tinggi untuk terulang kembali.

Survei tersebut merupakan proyek Departemen Psikologi di kampus yang berlokasi di Galilee atas, provinsi di utara Israel. Survei menunjukkan ketakutan warga Israel atas tragedi yang sudah berlangsung hampir tujuh puluh tahun silam itu.

Selain percaya Holocaust bisa terulang, sekitar 43 persen responden menilai keberadaan negara Israel bisa terancam hancur. Kepala Departemen Psikologi Tel Hai Profesor Shaul Kimhi menguraikan dampak Holocaust terus berlanjut hingga generasi setelah perang Dunia II.

"Situasinya kini sekitar sepertiga warga Israel percaya bahwa Holocaust bukanlah kejadian satu kali, dan bisa terjadi lagi," ujar Kimhi kepada Haaret.com, Senin 16 April 2012. Kondisi itu menurutnya tidak sehat.

Sebab ketakutan Holocaust ditanamkan sejak kecil, sehingga menjadi sesuatu yang irasional. "Tapi kisah itu adalah bagian kebudayaan Yahudi," Kimhi menuturkan. Ketakutan terhadap Holocaust, kata dia, adalah refleksi mendalam dan sentimen budaya yang tidak perlu diubah. Meski demi situasi keamanan Israel atau kondisi diplomatik.

Survei yang digelar Tel Hai Academic College mengambil responden berusia 18-65 tahun. Di Israel, anak berusia 18 tahun wajib mengikuti karya wisata ke tempat Holocaust terjadi di Polandia. Khusus survei pada anak kelas tiga SMA (18 tahun) digelar sebelum dan sesudah perjalanan mereka ke Polandia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil survei menunjukkan bahwa kunjungan ke Polandia berdampak nyata terhadap para siswa. Mereka semakin percaya kekuatan besar Israel. Sebelum kunjungan, sekitar 43 persen dari 130 siswa tidak percaya bangsa Israel dalam kepunahan. Tapi kemudian angkanya menurun hingga 37 persen setelah kunjungan.

"Mengekspose anak muda ke tempat yang horor selama Holocaust dan membawa mereka kembali ke Israel menunjukkan kepada kawula muda bahwa negara ini adalah negara yang kuat dalam menghadapi bahaya yang mengintai," kata Kimhi.

Secara lebih luas, Kimhi menuturkan, ketika Israel mendapat ancaman dari Iran, Lebanon, dan Hamas, tidak serta merta menimbulkan rasa penyiksaaan bagi masyarakat Israel. "Ancaman itu juga tidak secara langsung melestarikan trauma Holocaust," ujar dia.

DIANING SARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Orang Bertopeng Berusaha Membakar Sinagoga Yahudi di Swedia

11 Desember 2017

Seorang pria Yahudi Ultra Orthodox Jewish meninggalkan pemakaman di Gunung Olive, dengan latar kota tua Yerusalem dan Dome of the Rock, pada Meret 2011. REUTERS/Denis Sinyakov
Tiga Orang Bertopeng Berusaha Membakar Sinagoga Yahudi di Swedia

Polisi Swedia menangkap tiga orang bertopeng yang berusaha membakar tempat ibadah umat Yahudi atau sinagoga di kota Gothenburg.


Israel Minta Warganya Tidak Liburan ke Eropa

15 September 2017

Satu keluarga Yahudi menggunakan kostum superhero pada perayaan liburan Purim di Ashkelon, Israel, 12 Maret 2017. Liburan Purim merupakan perayaan keselamatan orang-orang Yahudi dari genosida di Persia kuno. REUTERS/Amir Cohen
Israel Minta Warganya Tidak Liburan ke Eropa

Pelarangan yang disampaikan oleh Biro Israel itu menjelang musim liburan di negeri tersebut.


Hotel di Swiss Picu Amarah Kaum Yahudi dan Pemerintah Israel

17 Agustus 2017

news.com.au
Hotel di Swiss Picu Amarah Kaum Yahudi dan Pemerintah Israel

Papan pemberitahuan di satu hotel di Swiss menimbulkan amarah kaum Yahudi dan pemerintah Israel.


Yahudi Venezuela Ramai-ramai Migrasi ke Israel

1 Agustus 2017

Ribuan umat Yahudi mengikuti doa bersama jelang Hari Suci Paskah di depan Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem, Israel, 13 April 2017. REUTERS
Yahudi Venezuela Ramai-ramai Migrasi ke Israel

Pada akhir 2017, lembaga internasional Kristen-Yahudi berharap sekitar 100 imigran Venezuela bisa masuk ke Israel.


Yahudi Minta Trump Tidak Data Muslim, Atau Ini yang Terjadi

20 November 2016

Presiden AS, Barack Obama bersalaman dengan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih, Washington, AS, 10 November 2016. AP Photo
Yahudi Minta Trump Tidak Data Muslim, Atau Ini yang Terjadi

Yahudi menolak rencana pendataan muslim di AS. Jika Trump memberlakukannya, tokoh Yahudi terkenal ini akan mendaftarkan diri sebagai muslim.


Ultra Nasionalis Yahudi Perpanjang Bebas Wajib Militer

25 November 2015

Pria Yahudi Ultra Ortodoks mengamati adanya noda pada daun palem sawit jelang persiapan untuk hari raya Yahudi, Sukkot di Bnei Brak, dekat Tel Aviv, Israel, 24 September 2015. Perayaan Sukkot dimulai saat matahari terbenam pada hari Ahad esok. REUTERS/Baz Ratner
Ultra Nasionalis Yahudi Perpanjang Bebas Wajib Militer

Kemenangan pihak ultra-ortodoks pendukung PM Netanyahu.


Aturan Baru, Perempuan Yahudi Dilarang Mengemudi  

28 Mei 2015

international-driver.com
Aturan Baru, Perempuan Yahudi Dilarang Mengemudi  

"Larangan kejam [dari] kekuasaan dan kontrol semena-mena laki-laki atas perempuan."


Jurnalis Ini Rekam Kebencian Warga Prancis terhadap Yahudi

18 Februari 2015

sejumlah anak muda Yahudi menghadiri upacara peringatan bagi korban kekerasan di depan Sinagog di Wina, Austria, Sabtu (9/11). Sabtu 9 November 2013 menandai 75 tahun peringatan 'Kristallnacht' atau 'malam pecahan kaca' di mana Nazi melakukan gelombang kekerasan anti Yahudi di jalanan Wina dan kota-kota lainnya pada tahun 1938 di Austria dan Jerman. REUTERS/Leonhard Foeger
Jurnalis Ini Rekam Kebencian Warga Prancis terhadap Yahudi

Wartawan Yahudi Zvika Klein mengatakan semakin jauh dari tempat wisata, ia menyaksikan tatap penuh kebencian, pernyataan perang, dan permusuhan.


Terancam Dibunuh, Yahudi Eropa Diajak Pindah Massal ke Israel

16 Februari 2015

Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu. AP/Sebastian Scheiner
Terancam Dibunuh, Yahudi Eropa Diajak Pindah Massal ke Israel

Netanyahu meminta warga Yahudi pindah pasca-serangan di Denmark dan Paris.


Ejek Anak-anak Yahudi, 5 Remaja Australia Ditangkap

8 Agustus 2014

Warga mengikuti aksi diam dalam rangka peringatan 75 tahun 'malam pecahan kaca' di Berlin, Jerman, Sabtu (9/11). Pada 9 November 1939, Nazi melakukan gelombang serangan di Jerman dan Austria, menghancurkan jendela, membakar sejumlah sinagog, melakukan perusakan rumah, dan menjarah toko milik kaum Yahudi. AP/Markus Schreiber
Ejek Anak-anak Yahudi, 5 Remaja Australia Ditangkap

Protes anti-semit meningkat hampir di seluruh penjuru dunia.