TEMPO.CO, Jakarta - Polisi di Swedia menangkap tiga orang yang berusaha membakar tempat ibadah umat Yahudi atau sinagoga di kota Gothenburg. Ketiganya dilaporkan mengenakan topeng saat menjalankan aksinya.
Polisi Swedia menggagalkan upaya membakar sinagoga pada Sabtu malam, 9 Desember 2017 yang diduga berkaitan dengan konflik di Yerusalem. Keesokan harinya, polisi menjelaskan, tiga tersangka itu sengaja mau membakar sinagoga.
"Mereka ditangkap setelah melempar benda berapi ke dalam gedung namun tidak terjadi kebakaran pada Sabtu malam," kata Ulla Brehm, polisi Gothenburg, seperti yang dilansir New York Times pada 10 Desember 2017.
Baca: Terancam Dibunuh, Yahudi Eropa Diajak Pindah Massal ke Israel
Pemimpin komunitas Yahudi Swedia, Allan Stutzinsky mengatakan, sinagoga diserang oleh sekelompok pria bertopeng yang melemparkan beberapa benda terbakar.
Sekitar 20 pemuda yang ada dalam sinagoga kemudian panik dan berlari mencari tempat berlindung di ruang bawah tanah selama serangan tersebut, namun tidak ada yang dilaporkan terluka. Beruntung hujan turun saat kejadian sehingga menghambat penyebaran api.
Motif serangan belum diketahui secara pasti. Namun diyakini kejadian ini terkait dengan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Protes sebagai reaksi atas keputusan tersebut telah menyebar ke seluruh dunia.
"Selama beberapa hari ancaman meningkat menyusul adanya peristiwa antara Trump dan Israel terkait Palestina," kata Stutzinsky.
Baca: Yahudi Minta Trump Tidak Data Muslim, Atau Ini yang Terjadi
Insiden tersebut terjadi pada hari yang sama saat para pemrotes di Stockholm berdemonstrasi menentang keputusan Trump. Selama demonstrasi tersebut, bendera Israel dilaporkan dibakar. Sehari sebelumnya, pada hari Jumat, sekitar 200 demonstran meneriakkan slogan anti-Semit di kota Malmo di Swedia.
Perdana Menteri Swedia Stefan Lovfen mengatakan bahwa dia merasa sangat marah dengan serangan tersebut.
"Tidak ada ruang untuk anti-Setimisme di masyarakat Swedia," katanya.
Keamanan telah diperketat di sinagoga di seluruh negeri setelah kejadian di Gothenburg. Populasi Yahudi di Swedia berjumlah sekitar 18 ribu jiwa, menurut Jewish Museum di Stockholm.
Orang-orang Yahudi dan simbol Yahudi seperti sinagoga di Swedia kerap menjadi korban serangan dari ekstremis sayap kiri yang marah kepada Israel, dari kelompok sayap kanan anti-Semit atau dari kelompok Muslim garis keras.