TEMPO.CO , Cartagena - Beberapa negara sekutu Kuba di Amerika Latin, Sabtu waktu Cartagena, Kolombia, atau Ahad 15 April, mengatakan mereka tak akan mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Amerika di masa mendatang jika negeri komunis Kuba tak diundang.
Meningkatnya seruan untuk mengakhiri penguncilan Kuba adalah sumber terbelahnya KTT ke-6 Amerika akhir pekan ini yang diselenggarakan oleh 34 negara Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) yang dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Baca Juga:
Amerika Serikat dan Kanada menentang pengundangan Kuba ke KTT yang memiliki sebuah klausul demokrasi yang tidak memasukkan pemerintahan yang terpilih tidak secara demokratis.
Kuba ditendang keluar dari OAS tak lama setelah Revolusi 1959 oleh Fidel Castro dan upaya-upaya oleh sekutu Amerika Latin agar mengundang Havana ke Cartagena gagal. Presiden Ekuador Rafael Correa yang berhaluan kiri memboikot KTT karena ketidakhadiran Kuba.
Blok ALBA yang berhaluan kiri, yakni negara-negara Amerika Latin dan Karibia, mengutuk "pengecualian Kuba yang tidak benar dan berkelanjutan" dalam pernyataan di Cartagena. "Kami telah memutuskan untuk tidak akan ambil bagian dalam pertemuan puncak KTT Amerika di masa depan jika Kuba tidak bisa hadir," demikian pernyataan ALBA, Ahad 15 April.
"Semua negara di sini di Amerika Latin dan Karibia ingin Kuba hadir. Tetapi Amerika Serikat tidak menerimanya," ucap Presiden Bolivia Evo Morales kepada wartawan. "Ini seperti suatu kediktatoran."
Morales pernah mengusir Duta Besar Amerika di Bolivia pada 2008 atas tudingan memelihara penentang dan mengajak berunding untuk memulihkan kedutaan besar yang saat ini mangkrak.
Bolivia adalah di antara negara-negara kiri yang berkukuh bahwa KTT di pelabuhan kolonial Karibia, yang akan ditutup pada Ahad tengah hari waktu Cartagena (atau Senin 16 April dini hari), akan menjadi KTT regional terakhir di bawah OAS kecuali Kuba diundang ikut KTT di masa depan.
REUTERS | AP | DWI A