Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suu Kyi, dari Bui ke Parlemen  

image-gnews
AP Photo
AP Photo
Iklan

TEMPO.CO, Yangoon - Lima belas tahun silam, dia masih mendekam dalam rumah. Kendati tinggal di kediaman pribadi, namun menyesakkan dada lantaran kehidupannya diawasi ketat oleh junta militer sehubungan dengan statusnya sebagai tahanan rumah.

Itu dulu, kini semuanya telah berlalu. Sejak pemilu parlemen digelar, Ahad, 1 April 2012, Suu Kyi bakal jauh lebih leluasa bergerak karena partai pimpinan penerima Nobel Perdamaian 1991 ini, Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), telah memenangkan kursi parlemen sehingga Suu Kyi bisa berjuang secara politik di parlemen.

Negeri yang mulai berangsur-angsur dikurangi sanksi ekonominya oleh Eropa ini, Ahad kemarin, menunjukkan komitmennya terhadap perubahan politik. Militer yang mengambil kekuasaan sejak dua dekade silam memberikan kesempatan kepada Aung Saan Suu Kyi melalui partai NLD mengikuti pemilihan umum parlemen serta memberikan keleluasaan kepada media asing meliput jalannya pesta demokrasi tersebut.

Hasilnya, partai pimpinan Suu Kyi, NLD, meraih suara terbanyak di 44 distrik. Itu artinya Suu Kyi bakal menjadi salah satu anggota parlemen. Oleh sebab itu, perjuangannya kali ini bisa dilakukan secara resmi di parlemen.

Kemenangan ini pantas disambut meriah oleh penyokong perempuan berusia 66 tahun itu. Karena mereka sangat merindukan kebebasan berpolitik yang dibungkam oleh pemerintah otoriter militer sejak 20 tahun silam.

"Saya merasa seperti ingin menari," kata Khin Maung Myint, seorang pelukis berusia 65 tahun di tengah kerumunan massa yang berpesta kemenangan di markas partai di Yangoon. "Saya begitu bahagia bahwa mereka mengalahkan militer. Kami ingin sebuah partai berdiri untuk rakyat."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

U Min Zaw, seorang perajin emas yang juga pendukung partai Aung San Suu Kyi, mengaku bahwa dia ikut serta dalam pesta pencoblosan kemarin. "Saya ikut pemilu, meskipun partai militer tetap utuh."

"Ini sebuah langkah kecil, hanya sedikit demokrasi," kata Min Zaw. NLD, tambahnya, akan menjadi yang terbaik di kursi minoritas parlemen. "Namun masa depan bakal lebih bersinar daripada sebelumnya."

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton memberikan ucapan selamat atas pelaksanaan pemilu di Myanmar. Hal itu disampaikan dari Istanbul saat mengikuti pertemuan yang membahas krisis Suriah.

THE NEW YORK TIMES | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi


Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.


Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Seorang bocah Rohingya menangis di tengah antreatn saat berdesakan untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.


Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Suasana antrean pengungsi Rohingya untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.


Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Seorang anak pengungsi muslim Rohingya digendong ibunya saat berdesak-desakan untuk mendapatkan bantuan makanan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 21 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.


Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Sidang perdana tim pencari fakta PBB untuk Rohingya di Jenewa, 19 September 2017. Yuyun Wahyuningrum
Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.


Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Petugas mendata pengungsi Rohingya sebelum membagikan paket bantuan dari Indonesia di kamp pengungsian Thaingkali, Ukhiya, Bangladesh, 21 September 2017.  Bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di Bangladesh dalam 8 kali pengiriman dengan pesawat
Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.


Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Penduduk desa Hindu berteduh di sebuah kuil di Myoma Ward Myhum Town, Myanmar. Hindu Youth Relief Group
Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.


Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Pesawat Myanmar yang hilang. Facebook/Commander in Chief Office
Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.


Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Sejumlah warga negara Amerika Serikat mengikuti parade ASEAN di Silang Monas, 27 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.