TEMPO.CO , London:- Perdana Menteri Inggris David Cameron berjanji akan menyelidiki penyimpangan penggalangan dana dari sejumlah pengusaha ke petinggi partai konservatif.
Pengusaha diminta memberikan 250 ribu pound sterling per tahun dengan imbalan akses eksklusif dan kebijakan pemerintahan. Bendahara partai, Petrus Cruddas, mundur setelah munculnya rekaman video skandal yang terbit di surat kabar Sunday Times pada Ahad lalu.
Cameron berusaha membenahi dan menyelamatkan partai atas kasus yang sedang menerpa. "Ini bukan cara kita mengumpulkan uang di partai Konservatif, seharusnya tidak terjadi," kata Cameron.
Wartawan Sunday Times menyamar sebagai pemodal internasional asal Timur Tengah, Liechtenstein, dan menawarkan kontribusi kepada partai. Cruddas menjanjikan sang donatur bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah. Ia juga menjanjikan akses kepada pengusaha untuk bisa menikmati makan malam dengan Cameron dan istrinya, Smantha, di apartemen pribadi, Downing Street. Skandal ini juga mengguncang posisi Cameron, yang memulai jabatan pada Mei 2010.
Padahal Undang-Undang Pemilu di Inggris melarang sumbangan dari asing. Surat kabar itu menyebutkan, Cruddas menyarankan mereka mendirikan anak perusahaan di Inggris. "Jika Anda tidak puas tentang sesuatu, kita akan mendengarkan dan memasukkannya ke dalam komite kebijakan," kata Cruddas.
Wakil Ketua Partai Konservatif, Michael Fallon, mengatakan Cruddas telah berbohong. "Tidak ada sumbangan yang ditawarkan. Kalaupun ada, tentu tidak akan diterima," kata Fallon kepada Sky TV.
Cameron enggan menjelaskan siapa yang diundang dalam makan malam itu. Saat ini Partai Konservatif memiliki beberapa donatur sumbangan, salah satunya sumbangan tahunan sebesar 50 ribu pound sterling.
Pemimpin Partai Buruh, Ed Miliband, meminta kasus itu diungkap sampai tuntas. Menurut dia, kasus ini sangat serius karena sebelumnya pemerintah telah memotong tarif pajak yang mengurangi pendapatan pemerintah. "Kami perlu tahu apa akses yang dibayar dan apa kontribusi dalam interaksi antara perdana menteri, kanselir, dan donor Partai Konservatif," ujarnya.
BBC | REUTERS | EKO ARI
Berita Dunia Pilihan
Rekor Baru Skor Sepakbola, 58-0
James Cameron Taklukan Laut Terdalam di Dunia
Istri Penembak di Afgan Angkat Bicara
Korsel Ancam Tembak Jatuh Roket Korut
Kunci Sukses Cangkok Jantung Mantan Wapres AS
Ramai-ramai Desak Pyongyang
Loyalis Beijing Pimpin Hong Kong
Suu Kyi Sakit, Kampanye Dibatalkan