TEMPO.CO , Chichago - Sharon Smiley telah bekerja selama 10 tahun sebagai resepsionis dan asisten administrasi di sebuah perusahaan real estate Chicago sampai ia dipecat karena melewatkan makan siangnya pada suatu hari. Setelah pertempuran dua tahun, pengadilan banding di Illinois hari ini memerintahkan negara membayarkan tunjangan pengangguran yang menjadi haknya.
Smiley, 48 tahun, pada 28 Januari 2010 tetap di mejanya pada jam makan siang untuk menyelesaikan sebuah proyek yang ditugaskan oleh seorang manajernya. Smiley, yang telah melewati 10 kali ulang tahunnya bersama perusahaan itu, diperingatkan manajer yang lain bahwa sudah waktunya untuk pergi makan siang dan menjauh dari mejanya, tapi Smiley menolak anjuran itu. Manajer yang diamati Smiley bekerja pada spreadsheet di komputer, menjawab telepon, dan menanggapi pertanyaan oleh orang-orang yang mendekati mejanya, demikian menurut pengajuan dari pengadilan banding of Illinois.
"Aku tahu aku tak boleh makan siang di mejaku," kata Smiley. Di depan persidangan, ia mengaku pekerjaannya telah menjadikannya begitu stres hingga ia pernah mengalami stroke dan sempat berhenti bekerja selama hampir tiga bulan, mulai 13 Juli 2009.
Mengenai alasan pemecatannya, Direktur SDM Equity Lifestyle Properties Inc, kantor tempat Smiley bekerja sebelumnya, menyatakan selama jam makan siang karyawan dibebaskan dari pekerjaan selama 30 menit. Kebijakan itu, katanya, telah diketahui seluruh karyawan. "Tidak mengikuti kebijakan itu akan menjadi pelanggaran terhadap hukum perburuhan Illinois," katanya.
Lokasi meja Smiley, katanya, sangat menonjol karena berada tepat di depan pintu utama kantor itu. Selain itu, Smiley beberapa kali kedapatan "banyak diskusi dan makan" di mejanya.
Setelah dipecat, Smiley tahu ia tidak memenuhi syarat untuk tunjangan pengangguran karena dia melakukan kesalahan yang berhubungan dengan pekerjaannya.
Dia mengajukan banding ke instansi terkait sebanyak tiga kali, namun ditolak. Karena itu, dia kemudian membawa kasusnya ke pengadilan.
Michael LeRoy, profesor hukum di University of Illinois di Urbana-Champaign, menyatakan seperti beberapa negara bagian, Illinois memiliki hukum yang mengharuskan majikan untuk memberikan karyawan istirahat makan siang. "Tetapi hukum tidak dapat dibaca sebagai majikan berhak untuk memecat pekerja yang menolak untuk istirahat dalam rangka untuk menyelesaikan pekerjaannya," katanya.
TRIP B | GMA