TEMPO.CO , MANILA:- Tanah longsor di kawasan pertambangan Compostela Valley, Pulau Mindanao, Filipina, Kamis 5 Januari 2012 menewaskan sedikitnya 25 orang dan menyebabkan lebih dari 150 orang hilang.
Lokasi tanah longsor berada di Desa Panaganason, Kota Pantukan. Kawasan dataran tinggi ini memiliki kandungan emas yang paling besar di Filipina.
Pejabat pemerintah mengatakan, telah terjadi retakan pada pegunungan di kawasan itu akibat tanah longsor yang terjadi sebelumnya, dan hujan yang mengguyur tempat itu pekan lalu.
Tanah longsor menimpa rumah penduduk dan mengubur orang-orang yang tengah berada di dalam rumah. “Tidak ada hujan, namun kami terbangun oleh bebatuan yang jatuh menimpa atap rumah kami,” kata Saul Pinggoy, petambang berskala kecil, kepada radio dzMM.
Saat itu, kata Pinggoy, keadaan gelap gulita dan dia memutuskan mencari tempat yang lebih aman. Beberapa jam kemudian, ia menyaksikan berton-ton tanah mengubur lusinan rumah penduduk.
Pinggoy mengaku telah diperingatkan oleh pemerintah untuk pindah ke tempat yang lebih aman. Namun banyak orang tidak mempedulikan peringatan itu dan melanjutkan operasi penambangan yang biasanya ilegal.
Direktur Eksekutif Dewan Manajemen Pengurangan Risiko Bencana Nasional, Benito Ramos, mengatakan petugas penyelamat mencari orang-orang yang hilang. “Petugas kami menemukan 15 orang yang hidup,” kata Ramos.
Bencana tanah longsor di kawasan ini merupakan yang kedua kalinya dalam satu tahun ini. Tanah longsor pertama terjadi pada April 2010, yang menewaskan sedikitnya 20 orang. Ketika itu sebuah bukit runtuh menimpa sejumlah rumah penduduk.
PHILLIPINE STAR | REUTERS | MARIA RITA