TEMPO Interaktif,MANILA: -- Suami mantan presiden Gloria Macapagal Arroyo, Juan Miguel “Mike” Arroyo, Senin 21 November 2011 memasukkan petisi ke Mahkamah Agung Filipina. Petisi ini meminta Mahkamah menghentikan tindakan Departemen Hukum dan Komisi Pemilu Filipina, yang menahan dan menuntut Arroyo atas tuduhan kecurangan pemilu. Jika terbukti, Arroyo dapat dihukum seumur hidup.
Rencananya, hari ini Mahkamah akan membahas petisi tersebut. Juru bicara Mahkamah, Jose Midas Marquez, membantah tudingan bahwa lembaga tersebut akan menyelamatkan Arroyo. “Saya tidak akan mendahului keputusan Mahkamah. Tapi jika dibutuhkan, Mahkamah dapat mengeluarkan keputusan agar kembali ke status quo,” kata Marquez.
Keberuntungan pun mulai memihak Arroyo. Pengadilan regional Pasay memerintahkan agar Arroyo ditahan di rumah sakit St. Luke di Taguig, tempat ia dirawat sejak pekan lalu, hingga dokter memutuskan kondisinya membaik. Keputusan ini berlawanan dengan keinginan pemerintah agar Arroyo dikurung di balik terali besi.
Dukungan terhadap Arroyo pun muncul dari Kongres. Juru bicara Kongres, Lorenzo Tañada III, menegaskan, tuntutan atas kecurangan pemilu tidak bisa melengserkan Arroyo dari kedudukannya sebagai wakil rakyat. “Tuduhan itu terjadi sebelum Arroyo menjadi anggota parlemen,” ucap Tanada, yang merupakan sekutu Aquino.
Jika diputus bersalah, menurut Tanada, Arroyo baru bisa dimakzulkan. Arroyo adalah wakil rakyat untuk Distrik Pampanga sejak 2010. Namun, untuk mengisi kekosongan, ada kemungkinan putranya, Juan Miguel “Mikey” Arroyo akan menggantikan posisi ibunya di distrik tersebut.
ABS-CBN | AP | SITA PA