TEMPO Interaktif, Tripoli - Suasana ibu kota Tripoli, Libya, pagi ini, Jumat, 9 September 2011, lengang. Maklum saja, ini merupakan hari libur mingguan.
Sepanjang pantauan Tempo di Tripoli, pos pemeriksaan kosong. Paling yang masih ada penjaganya bisa dihitung dengan jari. Itu pun hanya 1 orang yang bersenjatakan AK-47.
Termasuk di depan rumah putri Qadhafi, Aisha Qadhafi, di kawasan Nufuliyin, sekitar 10 menit dari jantung ibu kota Tripoli. Biasanya, di depan gerbang kediaman putri bungsu Qadhafi tersebut terdapat 5 pemberontak bersenjatakan AK-47 yang berjaga hingga malam.
Di Tripoli ini terdapat tiga kawasan yang terkenal sangat anti-Qadhafi sejak lama, yakni Suk Zuma, Tajura, dan Faslum. Sedangkan di daerah yang terdapat rumah keluarga Qadhafi sebagian besar warganya mendukung Qadhafi. “Seperti di Bin Asyr dan Abusalim,” kata Saleh, 32 tahun, warga Pasar Zuma.
Kegiatan di Tripoli biasanya dimulai pukul 15.00 ketika sinar matahari tidak lagi menyengat. Saat itulah toko dan restoran buka serta ramai oleh pengunjung.
Pasukan Qadhafi saat ini terpojok di Sirte dan Bani Walid. Pemberontak telah mengultimatum bahwa besok adalah batas akhir penyerahan diri Qadhafi dan keluarganya.
FAISAL ASSEGAF (TRIPOLI)