TEMPO Interaktif, London - Kertas selebaran berisi soal kawasan berlakunya syariat Islam beredar di seantero Inggris, termasuk Ibu Kota London. Kertas berwarna kuning cerah itu bertulisan, “Anda memasuki daerah yang dikontrol hukum syariat Islam."
Selebaran itu ditempel di halte-halte bus dan tiang lampu jalan. Selebaran itu melarang perjudian, pelacuran, minuman berlakohol, musik atau konser, obat terlarang atau rokok.
Ulama garis keras Anjem Choudary mengaku bertanggung jawab atas penempelan selebaran itu. Ia berencana menentukan batas antara kawasan muslim dan non-muslim. Dalam jangka panjang, ia bermimpi bisa ada kerajaan Islam di Negeri Tiga Singa itu.
Menurut pemimpin organisasi militan yang dilarang, Islam4UK, ini, pihaknya telah menyiapkan 10 ribu hingga 50 ribu striker untuk ditempel di seantero Inggris. “Kami akan menempel itu di 25 kawasan yang dianggap Pemerintah Inggris sarang ekstremisme dan menetapkan daerah itu sebagai kawasan berlakunya syariat Islam,” kata Choudary.
Selebaran berisi kawasan syariat Islam itu di London antara lain terlihat di Waltham Forest, Tower Hamlets, dan Newham. Ini memunculkan kekhawatiran penduduk setempat yang merasa diintimidasi atau diancam dengan penetapan daerah syariat Islam itu.
Kepolisian London bersama dewan kota saat ini tengah berupaya mencopot semua poster itu dan mencari pihak yang bertanggung jawab. Sejumlah perempuan di wilayah timur London, termasuk Tower Hamlets, telah diancam dengan kekerasan atau akan dibunuh jika tidak memakai jilbab.
Kampanye syariat Islam ini berlangsung beberapa bulan setelah kemunculan stiker yang mengumumkan sebuah kawasan bebas gay di Tower Hamlets.
Coudary menegaskan pemerintah mesti menghormati kawasan syariat Islam itu. Ia bahkan berani mengancam pembantaian yang terjadi di Norwegia juga bisa berlangsung di Inggris.
DAILY MAIL | FAISAL ASSEGAF