TEMPO Interaktif, Belgrade - Penjahat perang Serbia berhasil ditangkap setelah 7 tahun menjadi buron. Goran Hadzic, bekas pemimpin etnis Serbia Kroasia, ditahan Rabu kemarin, 20 Juli 2011, oleh polisi rahasia Serbia yang menggunakan penutup kepala hitam. Hadzic merupakan buron terakhir yang diburu pengadilan kejahatan perang Balkan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia ditangkap di sebuah hutan berbukit saat seorang kepercayaannya membawakan uang tunai untuknya.
Penangkapan Hadzic sekaligus dianggap sebagai penutupan secara simbolis babak mengerikan dalam sejarah Balkan dan menjadi langkah penting bagi Serbia untuk bergabung ke dalam Uni Eropa. Penangkapan ini tak sampai 2 bulan setelah penjahat perang Serbia lainnya, Jenderal Serbia Bosnia Ratko Mladic, dibekuk.
Presiden Serbia Boris Tadic langsung mengumumkan penangkapan Hadzic, 53 tahun. "Kita telah membalik halaman yang sulit dan suram dari sejarah kita," kata Tadic di televisi Serbia. "Ini tugas moral kita. Kita melakukan ini demi warga Serbia, demi korban di antara bangsa lainnya, demi rekonsiliasi."
Pada 1991, ketika Yugoslavia bubar dan minoritas Serbia Kroasia tumbuh untuk memerdekakan diri, Hadzic hanyalah seorang pekerja gudang. Tapi, dia cepat meraih posisi penting karena memanfaatkan hubungannya dengan Kepala Polisi Rahasia Serbia Slobodan Milosevic. Posisi itulah yang kemudian digunakannya untuk membantai orang-orang non-Serbia.
AP | SUNARIAH