TEMPO Interaktif, Bangkok - Kelompok pemberontak dari etnis minoritas Myanmar, Kamis 16 Juni 2011, memohon bantuan Cina untuk mengakhiri bentrokan dengan pasukan pemerintah. Bentrokan antara pemberontak dan pasukan pemerintah menyebabkan banyak warga lari menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga.
Pertempuran sengit antardua kelompok mulai terjadi pekan lalu di dekat proyek hydropower besar di negara bagian Kachin, Myanmar utara. Namun, bentrokan meluas ke wilayah tetangga, Shan. Militer Independen Kachin (KIA) menginginkan Cina menjadi penengah dalam negosiasi.
"Tanpa melibatkan negara lain sebagai saksi mata, sebagai fasilitator, tidak ada solusi," kata juru bicara KIA Henry Branglai kepada AFP dari markasnya di dekat perbatasan Cina, Kachin. Hingga hari ini bentrokan masih terjadi. Selama bentrokan itu, lanjut Branglai, ribuan warga lari ke perbatasan Cina.
STRAITS TIMES | SUNARIAH