Adalah Liao Wan-lung, seorang anggota senior partai berkuasa, Kuomintang, merekomendasikan kepada Ma selama sidang partai itu kemarin bahwa Taiwan sewajarnya menarik para tentaranya yang berbasis di pulau Tatan dan Ertan yang bisa menyamankan Beijing.
Menurut juru bicara Kuomintang, Su Chun-pin, Presiden Ma menampik proposal itu, dengan mengatakan, “Waktunya saat ini belum perlu.” Tanpa memberikan perincian lebih jauh.
Para pengamat menilai ancaman militer dari Cina (daratan) masih menghantui hubungan Taiwan dengan tetangganya tersebut meskipun beberapa dekade permusuhan telah berkurang sejak Mei 2008, ketika Presiden Ma mulai berkuasa di Taipei. “Itu sebuah jalan panjang, jalan panjang sebelum suatu penarikan bisa diwujudkan,” ujar George Tsai, seorang profesor ilmu politik di sebuah universitas di Taipei.
The Straits Times | dwi a