Tapi jadwal kunjungan tersebut belum dipastikan waktunya. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Jerman bertemu duta besar Iran dan mengeluh sebab kedua wartawan yang ditahan tersebut tak dapat bertemu dengan kerabat mereka selama Natal, meskipun telah dijanjikan sebelumnya.
Pemerintah Iran dan Jerman tidak menyebut identitas kedua wartawan itu. Namun pada Senin malam, jaringan TV resmi Iran, Press TV, mengidentifikasi dua orang Jerman itu untuk pertama kalinya dengan menunjukkan paspor yang salah satunya bertuliskan nama Marcus Alfred Rudolf Hellwig. Press TV berbahasa Inggris ini juga mengidentifikasi wartawan kedua sebagai Jens Andreas Koch.
Baca Juga:
Penahanan kedua wartawan ini menuai kecaman keras dari banyak pihak seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan kelompok hak-hak asasi manusia, yang menekan Teheran untuk membebaskan mereka. Hal ini juga membuat hubungan Iran dengan negara lainnya bertambah menyusul ketegangan masalah program nuklir negara itu.
Dua wartawan Jerman tersebut yang merupakan seorang wartawan dan fotografer tabloid Bild am Sonntag, memasuki negara itu dengan visa turis. Mereka ditangkap pada awal Oktober di barat laut kota Tabriz saat mewawacarai putra wanita yang dihukum tersebut, serta pengacaranya, Sakineh Mohammadi Ashtiani. Pengacara Ashtiani dan putra wanita itu juga ditangkap, hampir bersamaan dengan penangkapan kedua wartawan tersbut.
Persetujuan pejabat Iran terhadap kunjungan keluarga tersebut akan dilakukan di Tabriz, 400 mil atau 630 kilomenter dari ibukota Teheran.
Baca Juga:
Di Berlin, juru bicara Departemen Luar Negeri Jerman mengatakan, kerabat kedua wartawan itu sekarang dalam perjalanan ke Tabriz setelah Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle berbicara beberapa kali dengan rekan mereka di Iran sebelumnya.
"Oleh karena itu ada pertemuan antara kerabat dan Menteri Luar Negeri Iran, yang kemudian menjanjikan perjumpaan cepat dengan tahanan di Tabriz," kata juru bicara, yang menolak disebutkan namanya sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Bild melaporkan bahwa adik reporter dan ibu fotografer akan bertemu dengan dua tahanan di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Teheran, ibukota Iran. Surat kabar itu mengatakan bahwa pertemuan pertama dijadwalkan pada hari Sabtu dan kemudian dijadwal ulang pada hari Minggu, namun keduanya dibatalkan.
Pejabat Iran mengklaim bahwa kedua warga Jerman itu mengakui melanggar undang-undang Iran, yang melarang mereka memasuki negara dengan visa turis untuk bekerja sebagai wartawan. Kehakiman Iran menolak klaim pejabat Iran yang menuduh dua warga Jerman itu adalah mata-mata, dan mereka tidak mengenakan pasal mata-mata terhadap tahanan itu.
Sebelumnya pada pertengahan November lalu, Pemerintah Iran memberi sinyal akan membebaskan mereka pada liburan tahun baru ini.
AP | HAYATI MAULANA NUR