Kabar penguduran diri tersebut dibenarkan oleh pejabat kementerian Korea Selatan. Menurutnya, Jenderal Hwang mengundurkan diri setelah diberitakan bahwa dirinya terkait dengan skandal keuangan investasi properti.
Pengunduran itu berlangsung di tengah-tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea setelah Korea Utara mengirimkan artileri mematikan ke kepulauan Korea Selatan bulan lalu.
Sebelumnya, menteri pertahanan Korea Selatan mengundurkan diri setelah dihujani kritik menyangkutnya lambannya merespon serangan Utara yang menyebabkan empat orang tewas.
Serangan Utara ke Kepulauan Yeongpeyong di dekat perbatasan Laut Kuning pada 23 November mengakibatkan dua marinir dan dua sipil tewas. Hujan artileri Utara ke Selatan merupakan insiden pertama sejak kedua negeri tersebut mengakhiri perang 1953. Hingga kini, militer terus mendapatkan kritik karena tak segera merespon serangan.
Jenderal Hwang dipromosikan menjadi Kepala Staf Angkatan Darta, Juni tahun ini. Pengunduran dirinya merupakan pukulan telak bagi militer Korea Selatan. Dugaan keterlibatan dia terhadap perubahan regulasi properti telah berkembang luas di Korea Selatan.
"Dia tak pantas diadili ketika dia telah meninggalkan pos yang dipimpin saat mereformasi angkatan darat," kutip kantor berita Yonhap dari sumber yang tak bersedia disebutkan namanya.
Jenderal Hwang diduga membeli sebuah properti di Seoul pada 2002 bersamaan dengan kebijaksanaan akan dihapusnya keberadaan gedung di sana. Namun tuduhan tersebut dibantah Jenderal seraya mengatakan bahwa dirinya tak mengetahui soal perubahan tersebut. Laporan wartawan BBC di Seoul, dalam waktu dekat akan terjadi pergantian di kalangan pejabat senior militer.
BBC | CHOIRUL