TEMPO Interaktif, New York - Dua pejabat senior Cina diduga mengotaki peretasan Google awal tahun ini sehingga perusahaan situs mesin pencari di internet tersebut menghentikan layanan di Cina. Hal itu terungkap dari kawat diplomatik Amerika Serikat yang dilansir WikiLeaks dan dikutip situs BBC, Sabtu (4/12) waktu setempat.
Salah satu bunyi kawat diplomatik tersebut menyebutkan seorang narasumber mengatakan tindakan terhadap Google "100 persen bernilai politik".
Peretasan tersebut diduga disebabkan karena salah satu anggota politburo Cina marah. Pejabat itu marah setelah memasukkan namanya di situs mesin pencari Google dan menemukan komentar-komentar yang kritis di internet.
Kawat diplomatik tersebut juga menyatakan tidak jelas apakah pemimpin tertinggi Cina terlibat dalam kasus itu.
Kawat diplomatik lainnya menyebutkan para pemimpin Cina sangat khawatir dengan Google Earth, sebuah perangkat lunak yang mengambil gambar satelit dengan kualitas gambar yang sangat bagus.
Pada Januari, Google mengatakan telah menjadi obyek serangan maya yang sulit berasal dari Cina. Menurut Google, beberapa akun surat elektronik para aktivis hak asasi manusia juga ikut diretas.
Pemerintah Cina belum mengeluarkan pernyataan mengenai masalah tersebut.
WikiLeaks mulai mempublikasikan lebih dari 250 ribu kawat diplomatik rahasia Amerika Serikat. Publikasi tersebut membuat berbagai media bisa mengaksesnya. Beberapa publikasi tersebut dinilai mencoreng bagi kebijakan luar negeri Amerika Serikat.
BBC| KODRAT SETIAWAN