Penembakan dilakukan polisi menyusul terjadinya bentrokan antara aparat keamanan dan demonstran setelah para pengunjuk rasa membakar sekolah misionaris Kristen dan sejumlah gedung pemerintah di dua kota di wilayah India. Pengunjuk rasa melakukan kerusuhan setelah mengetahui adanya Al-Quran yang dirusak di Amerika Serikat.
Seorang polisi juga tewas akibat dilempar batu oleh pengunjuk rasa yang menentang pemberlakuan jam malam di lembah Kashmir yang mayoritas penduduknya muslim.
Polisi India mengatakan demonstrasi protes perusakan Alquran ini dihadiri oleh ribuan orang di Kashmir barat. Aksi ini dengan cepat berubah menjadi protes gerakan separatis melawan pemerintah India --sehari setelah pihak berwenang menerapkankan jam malam di sebagian besar wilayah Srinagar yang menimbulkan keresahan warga.
Pengunjuk rasa yang banyak mengenakan ikat kepala hijau berteriak, "Tidak ada Tuhan selain Allah" dan "Matilah Amerika." Saksi mengatakan kerumunan orang di Budgam membakar sebuah patung Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Dalam bentrokan itu, setidaknya 113 polisi dan 45 pengunjuk rasa luka-luka. Polisi di Kashmir menuding para pemimpin separatis menghasut demonstran hingga terjadi kekerasan.
Ketegangan di Kashmir dalam tiga bulan terakhir telah mengakibatkan sedikitnya 70 demonstran mati ditembak polisi. Demonstrasi dipicu oleh isu-isu masalah agama seperti kasus perusakan Al-Quran yang menyebabkan sentimen anti-pemerintah menjadi meluas.
Pada Ahad kemarin, dua orang tewas dalam di Afganistan dalam aksi protes yang dipicu oleh ancaman seorang pendeta Amerika Serikat yang akan membakar Al-Quran, kitab suci umat Islam.
REUTERS l BASUKI RAHMAT