Seperti dilaporkan hari ini, Senin (26/7), dokumen tersebut berisi tentang laporan perang Afganistan dari 2004 sampai 2010. Dokumen tersebut juga berisi laporan bagaimana badan intelijen Pakistan membantu pemberontak Afganistan.
Kecaman itu dikeluarkan Gedung Putih hanya beberapa saat sebelum dokumen sebanyak 92 ribu itu dipasang di internet. Kendati kebocoran dokumen itu dianggap bukan hal yang mengejutkan, namun Gedung Putih mengatakan informasi didalamnya dapat membahayakan kehidupan Amerika Serikat, termasuk keraguan pemerintah selama ini tentang hubungan antara intelijen Pakistan dan pemberontak Afganistan.
“Amerika Serikat sangat mengutuk pembeberan informasi khusus oleh individu dan organisasi yang sangat membahayakan nyawa warga Amerika dan patner kita, juga mengancam keamanan nasional kita,” kata Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih James Jones. Gedung Putih juga menegaskan pembocoran dokumen rahasia itu sangat tidak bertanggung jawab.
STRAITS TIMES | SUNARIAHn