Pertemuan dengan Obama merupakan kali pertama bagi pemimpin Timur Tengah sejak dimulainya pembicaraan damai tak langsung yang dimulai akhir bulan lalu bersama utusan khusus George Mitchell.
Namun sejumlah pengamat di Israel terkejut atas undangan tersebut, sebab selama ini Amerika Serikat mengritik keras kebijakan pemimpin Israel membangun pemukiman warga Yahudi di daerah pendudukan.
Obama akan memanfaatkan pertemuannya bersama Netanyahu dan Abbas untuk mendorong keduanya bersedia melakukan pembicaraan. "Pertemuan dengan keduanya didisain untuk membantu proses ke arah sana," kata juru bicara Gedung Putih di Washington Tommy Vietor.
Kepala Staf Gedung Putih Rahm Emanuel menyampaikan undangan tersebut secara pribadi kepada Netanyahu di Yerusalem, Rabu.
Obama akan menjadi tuan rumah Netanyahu, Selasa, usai pemimpin Israel ini mengunjungi Prancis, dimana dia akan menghadiri sebuah acara penyambutan Israel sebagai bagian dari Organisasi untuk Kerjasama ekonomi dan Pembangunan, dan Kanada.
"(Presiden Obama) menanyakan kepada saya soal undangan untuk Anda agar bersedia memenuhinya datang ke Gedung Putih untuk membicarakan masalah keamanan dan perdamaian antara Israel dengan negara-negara tetangga," kata Emanuel kepada Netanyahu.
Di Washington, juru bicara Gedung Putih Tommy Vietor mengumumkan undangan untuk Abbas yang secara luas diharapkan hadir, tetapi tak disebutkan tanggalnya.
"Presiden menantikan kunjungan Presiden Abbas dalam waktu dekat. Kami hanya bekerja di luar waktu," ujat Vietor.
Abbas tak bersedia memberikan keterangan, tapi pemimpin Palestina ini mengatakan kepada televisi Prancis 24, pekan ini dia diundang ke Amerika Serikat, mungkin pada Juni ini.
REUTERS | CHOIRUL