Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dalam Tiga Hari, Konflik Thailand Menewaskan 24 Orang

image-gnews
Sabtu (15/5) siang tentara mulai menembaki jembatan penyeberangan di persimpangan Bon Kai di dekat jalur cepat Jalan Rama IV, Bangkok. (Bangkok Post)
Sabtu (15/5) siang tentara mulai menembaki jembatan penyeberangan di persimpangan Bon Kai di dekat jalur cepat Jalan Rama IV, Bangkok. (Bangkok Post)
Iklan

TEMPO Interaktif, Bangkok - Pemimpin Thailand membela tindakan keras tentara terhadap pengunjuk rasa yang mengepung jantung ibukota, Sabtu, dengan mengatakan masa depan negara itu dalam taruhan.

Pengunjuk rasa menyeret mayat tiga orang dari trotoar - yang ditembak oleh penembak jitu tentara, menurut klaim mereka - saat tentara memblokir jalan-jalan utama dan menempelkan pengumuman "Zona Penembakan."

Setidaknya 24 orang tewas dan lebih dari 194 terluka sejak Kamis. Kekerasan sebelumnya sejak aksi protes dimulai pada pertengahan Maret menyebabkan 29 kematian dan luka-luka 1.640.

"Saya menegaskan bahwa apa yang kita lakukan adalah penting," kata Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva dalam siaran di televisi nasional. Hal ini mengisyaratkan bahwa ia tidak akan berkompromi. "Pemerintah harus bergerak maju, kita tidak bisa mundur karena kita melakukan hal-hal yang akan menguntungkan seluruh negara."

Pada hari Sabtu, para pengunjuk rasa meluncurkan rudal sederhana pada pasukan yang menembak balik dengan amunisi di beberapa daerah di sekitar distrik komersial utama di Bangkok.

Tentara penembak jitu bertengger dengan senapan di atas gedung tinggi, mengawasi tindakan di bawah melalui teleskop. Asap tebal hitam mengepul dari ban yang dibakar oleh demonstran saat tembakan terdengar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Spiral kekerasan telah menimbulkan keprihatinan yang berkelanjutan, kekacauan meluas di Thailand yang merupakan sekutu kunci AS dan kawasan wisata paling populer di Asia Tenggara yang mempromosikan budaya santai "Land of Smiles."

"Situasi sekarang semakin dekat dengan perang saudara setiap menit," kata Jatuporn Prompan, seorang pemimpin protes, kepada wartawan. "Tolong jangan tanyakan kami bagaimana kita akan mengakhiri situasi ini, karena kami adalah orang-orang yang terbunuh."

Sejak hari Kamis, distrik komersial dan perbelanjaan telah menjadi zona perang dengan pengunjuk rasa menembakkan senjata, melemparkan bahan peledak buatan sendiri, dan melemparkan batu ke arah pasukan yang menembakkan peluru karet.

Tindak kekerasan terpicu setelah militer mulai membentuk barisan di sekitar perkemahan para pengunjuk rasa dan tembakan penembak jitu melukai seorang jenderal pemberontak yang terkenal sebagai penasihat militer Kaus Merah.


AP |EZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.