Menurut CRES jaringan yang berada di balik persekongkolan itu termasuk pemimpin utama Front Persatuan Demokrasi Melawan Kediktatoran (UDD), nama resmi demonstran kaus merah, anggota partai Puea Thai, bekas politikus yang dilarang, akademisi dan pembawa acara program radio komunitas.
Sehari sebelumnya, Abhisit mengatakan mereka yang terlibat dalam jaringan itu bisa ditindak secara hukum.
Perdana Menteri Abhisit dan pasukan keamanan memang sudah lama mencurigai UDD mempunyai agenda besar dibalik aksi protes mereka, bukan hanya sekdar pembubaran parlemen.
Juru Bicara CRES Sansern Kaewkamnerd mengatakan demonstrasi, yang dimulai 14 Maret, hendak menyerang institusi paling tinggi melalui pemimpin UDD dan media kaus merah.
Senin kemarin, CRES memerintahkan demonstran kaus merah meninggalkan jalanan yang mereka duduki atau bersiap menghadapi tindakan keras dari operasi gabungan polisi - militer.
BANGKOK POST | SUNARIAH