Kalangan ilmuwan melaporkan, gunung berapi di bawah gletser di Islandia masih memancarkan abu, tapi dayanya telah menurun dan kurang eksplosif.
Ini berarti abu yang disemburkan ke atmosfer hanya sekitar setengah dibanding ketinggian pada Senin.
"Karenanya, abu yang jatuh ke tanah saat ini jauh lebih dekat dengan letak gunung berapinya. Kondisi ini membuat berkurangnya ancaman terhadap penerbangan rute Eropa."
Menurut para vulkanologi, perubahan ke arah yang lebih baik ini disebabkan dua faktor utama. Pertama, adalah berkurangnya aliran magma dalam gunung berapi, dan yang kedua adalah sebagian besar gletser di sekitar gunung berapi telah mencair. Jadi sekarang ada sedikit air mengalir ke kawah.
"Sebelumnya, guguran lava yang mencair mengalir melalui es, dan masuknya air dalam proses ini membuatnya lebih mudah meledak," kata Simon Carn, vulkanologis dari Michigan Technological University.
"Kebanyakan es sekarang kelihatannya telah mencair, dan lava dapat melepaskan gas mereka tanpa membuat semburan abu. Sepertinya apa yang terjadi sekarang."
"Gunung berapinya juga tampak mengempis. Kondisi ini merupakan sinyal yang cukup baik paling tidak untuk beberapa hari ke depan," kata Olivier Bachmann, ahli vulkanologi di University of Washington.
LA TIMES l BASUKI RAHMAT