"Apabila kondisinya terus berlangsung seperti ini dan abu tak menyebar hingga ke Eropa mungkin kami bisa kembali beroperasi secara normal pada Kamis," ujar Direktur Organisasi Keamanan Navigasi Udara Eropa Eurocontrol Bo Redeborn. Kendati begitu Redeborn mengatakan masih akan ada zona larangan terbang.
Sebelumnya para menteri perhubungan Uni Eropa sepakat mengusulkan penciptaan tiga zona terbang. Ketiga kawasan itu mencakup zona kawasan larangan terbang inti, zona layanan terbatas, dan zona terbuka (open sky). Pusat Peringatan Abu Vulkanik akan mengeluarkan peta setiap enam jam yang menunjukkan zona-zona larangan terbang.
Adapun Maskapai Inggris British Airways menyatakan sedang mengkaji rencananya untuk memulai kembali penerbangan dari bandara-bandara London. Pernyataan itu muncul setelah Badan Pengendali Lalu Lintas Udara Inggris NATS mengumumkan kemunculan awan abu baru yang menyebar dari Islandia. NATS menyebut situasinya memburuk di sejumlah kawasan.
Padahal semula Inggris berniat membawa pulang 400.000 warganya yang terdampar di luar negeri menyusul ditutupnya seluruh bandara di Inggris. Terlebih seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa sebuah pesawat jet tempur F-16 milik Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengalami kerusakan mesin setelah terbang menerobos awan abu vulkanis.
Sejumlah ahli mengatakan abu vulkanis yang masuk ke dalam turbin mesin pesawat yang bersuhu tinggi bisa berubah menjadi kaca yang meleleh dan kemudian melumpuhkan mesin. Namun British Airways bersama Air France, KLM, dan Lufthansa yang telah melakukan uji penerbangan mengatakan pesawat-pesawat mereka tak mengalami kerusakan mesin.
Para ahli mengatakan Gunung Api Eyjafjallajoekull, yang pada Rabu (14/4) meletus kedua kalinya dalam rentang sebulan setelah letusan pertama itu, kini memuntahkan lebih banyak uap, dan lebih sedikit abu. Asosiasi Angkutan Udara Internasional (IATA) mengungkapkan kerugian melampaui US$ 3 miliar sejak wilayah udara Eropa ditutup pekan lalu.
| BBC | REUTERS | INDEPENDENT | ANDREE PRIYANTO