Menteri Kesehatan Thailand Jurin Laksanavisit mengatakan bahwa pemerintah cemas virus mematikan itu menyebar di antara demonstran setelah ditemukan satu orang yang diduga mengidap flu babi.
Pejabat kesehatan pun mengeluarkan peringatan agar demonstran berhati-hati setelah seorang anggota mereka, laki-laki 40 tahun, diketahui terjangkit virus H1N1. "Mereka harus meningkatkan kewaspadaan," kata Jurin.
Kelompok Kaus Merah pendukung Thaksin sendiri masih gagal berunding dengan pemerintah Thailand. Kedua pihak menolak melepas syarat yang ditetapkan masing-masing.
Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva menegaskan, tak akan ada dialog jika Kaus Merah tetap berkeras menuntut pemerintah membubarkan parlemen. "Saya ingin mengetahui apa yang ingin didiskusikan pemimpin Kaus Merah, tapi mereka tidak harus menetapkan persyaratan baru untuk berdialog," kata Abhisit.
Kendati tak ikut terlibat dalam dialog, jika perundingan berlangsung, Abhisit tetap akan terbuka untuk melakukan dialog.
Penolakan juga telah disampaikan sebelumnya oleh pemimpin Front Persatuan untuk Demokrasi Melawan Kediktatoran (UDD), pendukung Thaksin, Weng Tojirakarn. Weng, yang diperkirakan akan terlibat dalam perundingan, kemarin malam mengatakan kelompoknya menolak berdialog dengan perwakilan Abhisit. Mereka hanya mau berdialog dengan perdana menteri langsung.
Kebuntuan politik di Thailand membuat Thaksin kembali menyemangati pendukungnya. Melalui sambungan video jarak jauh kemarin malam, Thaksin yang berstatus buron berujar, "Pekan ini akan menjadi sangat penting bagi kita, saya mengimbau Anda semua untuk terus berdemo."
Thaksin menambahkan, "Kaus Merah di provinsi seharusnya menggelar demonstrasi di kantor provinsi mulai besok malam (kemarin malam)." Dia juga mengingatkan bahwa pemerintah berencana menangkap pemimpin UDD dalam beberapa hari mendatang. "Saya meminta Anda semua untuk melindungi mereka," dia mengimbau pendukungnya.
BANGKOK POST | SUNARIAH