Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penembak Pentagon Memiliki Penyakit Mental

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Holister - Orang yang melepaskan tembakan di pintu masuk Pentagon memiliki sejarah penyakit mental. Orang tuanya telah mengingatkan kondisi anaknya kepada pihak berwenang dan mengatakan bahwa ia tidak stabil dan kemungkinan memiliki senjata, jelas pihak berwenang, Jumat kemarin waktu setempat.

Masih tidak jelas mengapa John Patrick Bedell melepaskan tembakan Kamis lalu di pintu masuk Pentagon yang menyebabkan dua petugas keamanan terluka sebelum ia sendiri tewas tertembak. Kedua petugas sempat dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Bedell didiagnosis mengidap depresi dan telah keluar masuk program perawatan selama bertahun-tahun. Psikiaternya, J. Michael Nelson, mengatakan Bedell mencoba mengobati diri dengan ganja.

Orang tuanya melaporkan dirinya hilang pada 4 Januari, satu hari setelah petugas patroli jalan raya Texas menghentikannya karena ngebut di Texarkana. Bedell mengatakan kepada petugas patroli jalan raya ia menuju ke Pantai Timur, dan mulai bertingkah aneh dengan berlutut di sisi jalan raya dan mematikan telepon genggamnya ketika teleponnya berdering.

Bedell mengatakan ibunya menelepon, membuat petugas patroli menjawab telepon dan berbicara sebentar dengan dia. Kerabatnya, Reb Monaco mengatakan Kaye Bedell meminta petugas untuk membawanya ke fasilitas kesehatan mental, tetapi anaknya menolak.

Petugas patroli membiarkan Bedell pergi setelah mengeluarkan surat tilang dan keterangan tentang kepemilikan obat, termasuk pipa, dan kotak plastik hijau berisi ganja.

Keesokan harinya, Kaye kepada deputi di California menyatakan anaknya tidak punya alasan untuk melakukan perjalanan ke Pantai Timur karena ia tidak punya teman atau keluarga di sana. Dia dan suaminya khawatir tentang kondisi mentalnya, ujar polisi yang bertugas di San Benito County, Curtis Hill.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hill juga mengatakan orang tua Bedell menemukan sebuah e-mail dari putra mereka yang menunjukkan ia telah membeli amunisi seharga $ 600 di daerah Sacramento.

Bedell (36) kembali ke rumah orangtuanya pada 18 Januari, dan mengatakan kepada orang tuanya "untuk tidak mengajukan pertanyaan" tentang di mana ia berada. Tapi ia pergi setelah itu, dan orang tuanya tidak tahu di mana ia pergi.

Sedikit yang diketahui tentang perjalanannya ke timur, tetapi pihak berwenang tahu dia menghabiskan waktu di Reno. Polisi Washoe County, Sheriff Mike Haley mengatakan dia ditangkap dengan dua ons marijuana dalam mobil tapi tidak memiliki senjata.

Penyelidik sedang berusaha mengungkap serangkaian tulisan aneh di internet yang menunjukkan bahwa Bedell tertarik dengan teori konspirasi, pemrograman komputer, ekonomi libertarian, dan ilmu peperangan.

Anehnya, Bedell juga mengusulkan pada 2004 lalu agar Pentagon memberinya dana penelitian atas proposalnya setebal 28 halaman mengenai penelitian DNA nanoteknologi. Dokumen itulah yang awalnya memunculkan hubungan Bedell dan Pentagon.

AP | HAYATI MAULANA NUR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran