Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Gempa Cile yang Dahsyat tak Banyak Menelan Korban Jiwa?  

image-gnews
Sebuah perahu terdampar di jalan terseret tsunami, akibat gempa berkekuatan 8,8 SR, yang terjadi Sabtu kemarin,  di kota Talcahuano, Cile (2/3). Ratusan orang meninggal akibat gempa dan tsunami. AP/Natacha Pisarenko
Sebuah perahu terdampar di jalan terseret tsunami, akibat gempa berkekuatan 8,8 SR, yang terjadi Sabtu kemarin, di kota Talcahuano, Cile (2/3). Ratusan orang meninggal akibat gempa dan tsunami. AP/Natacha Pisarenko
Iklan
TEMPO Interaktif, Santiago - Gempa bumi dahsyat yang terjadi tiga kali berturut-turut dalam waktu kurang dari dua bulan tak hanya meninggalkan puing-puing bangunan yang hancur dan korban jiwa, tapi juga meninggalkan sejumlah pertanyaan.

Seperti dilaporkan kemarin, sejumlah pertanyaan yang timbul yakni apakah ketiga gempa itu--gempa Haiti, gempa Ryujyu Jepang, dan gempa Cile--saling terkait? Apakah kita hidup di masa terjadinya gempa hebat? Dan mengapa gempa yang berkekuatan dahsyat ternyata tidak menimbulkan kerusakan parah dibanding gempa dengan kekuatan yang tidak terlalu dahsyat?

Seperti gempa yang terjadi Sabtu pekan lalu di Cile. Gempa Cile yang berkekuatan 8,8 pada skala Richter jauh lebih besar dibanding gempa pada 12 Januari lalu di Haiti. Gempa Haiti hanya berkekuatan 7.0 pada skala Richter, tapi ternyata gempa itu mampu menghancurkan bangunan dan menewaskan banyak orang, sementara gempa Cile menelan korban jiwa kurang dari seribu orang.

Menurut Ilmuwan, tiga gempa yang terjadi baru-baru ini ada kemungkinan tidak berkaitan satu sama lain. Hal ini karena letak pusat gempa saling berjauhan. Pusat gempa Cile dan pusat gempa Pulau Ryukyu, Jepang, yang terjadi beberapa jam sebelum gempa Cile yang diduga akan menimbulkan tsunami, terpisah hingga jarak 10 ribu mil. Karena itu, ahli gempa bumi mengatakan keduanya ada kemungkinan tidak berkaitan.

Gempa bumi terjadi karena lempengan tektonik saling bertubrukan sehingga lempengan itu berkaitan satu sama lain. Peristiwa ini berlangsung sangat lambat, tapi tidak bisa dicegah. Terkadang lempengan itu saling menempel, lalu tersentak ke atas dan sentakan inilah yang menghasilkan gempa.

Adapun gempa Haiti disebabkan oleh lempengan regional yang berbeda dengan gempa di Cile dan Ryujyu.
Menurut Survey Ilmu Geologi Amerika Serikat, gempa Cile terjadi di perbatasan antara lempengan tektonik Nazca dan Amerika Selatan. Dua lempengan ini bertemu pada kecepatan 80 milimeter setahun, dengan lempengan Nazta yang menghunjam di bawah lempengan Amerika Selatan.

Gempa terbesar terakhir di titik ini terjadi pada 1835, saat Charles Darwin berlayar, dengan kekuatan 8,5 pada skala Richter. Sejak itu, lempengan di lokasi ini selalu berusaha saling bergerak menjauh, tapi tidak bisa karena sudah terkunci. Akibatnya, dalam setiap 175 tahun tekanan dan ketegangan akan terjadi.

"Ini proses geologi yang akan terus berulang berabad-abad,"kata ilmuwan di Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional, Survey Geologi Amerika Serikat, Harley Benz, di Goleden, Colo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertanyaan berikutnya, mengapa gempa di zaman modern lebih merusak dibanding sebelumnya? Jawabannya, karena kota-kota besar biasanya terletak di dekat zona aktif gempa.

"Gempa tidak membunuh orang, bangunanlah yang membunuh orang," kata petugas di Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional Amerika, David Wakd.

Terutama di negara-negara miskin, banyak bangunan yang didesain dengan sangat buruk dan dibangun dengan bahan-bahan yang jelek, atau sederhananya, bangunan tersebut tidak memenuhi standar bangunan layak.

Contohnya di Haiti, korban jiwa diperkirakan mencapai 220 ribu orang, jauh lebih banyak meskipun kekuatan gempanya tidak sedahsyat Cile. Hal ini karena bangunan di di Haiti lebih buruk ketimbang di Cile, juga karena Port-au-Prince, ibu kota Haiti, letaknya lebih dekat dengan pusat gempa dibanding kota-kota besar di Cile, yang jaraknya lebih jauh dari pusat gempa.

WALL STREET JOURNAL | SUNARIAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Badai Salju Melanda Sebagian Besar Wilayah Cile

16 Juli 2017

Seorang wanita duduk di samping boneka salju usai salju turun di Santiago, Chile, 15 Juli 2017. Badai salju dan hujan lebat landa sebagian besar wilayah Chile. REUTERS/Carlos Vera
Badai Salju Melanda Sebagian Besar Wilayah Cile

Badai salju, hujan lebat, hingga gelombang besar melanda 14 dari 15 wilayah di Cile pada Sabtu waktu setempat.


Cile Diguncang Gempa 7,7 Skala Richter, Tak Ada Korban Jiwa

26 Desember 2016

Ilustrasi Peta tsunami Cile. National Tsunami Warning Center
Cile Diguncang Gempa 7,7 Skala Richter, Tak Ada Korban Jiwa

Cile berada di garis gunung berapi dan garis patahan mengelilingi Samudra Pasifik yang dikenal sebagai "Ring of Fire".


Gempa 7,6 SR, Cile Keluarkan Peringatan Tsunami  

26 Desember 2016

Pengukuran amplitudo maksimal (amak) pada alat seismograf / ilustrasi kekuatan gempa. ANTARA FOTO
Gempa 7,6 SR, Cile Keluarkan Peringatan Tsunami  

Gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang Cile, sehingga pemerintah setempat mengumumkan peringatan tsunami.


Dubes Ingin Kerja Sama Ekonomi Cile-Indonesia Segera Rampung

25 Juli 2016

Aktivitas bongkar muat container di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 27 Agustus 2015. Tujuh langkah pembenahan itu diharapkan mampu mengurangi waktu bongkar muat menjadi 2-2,5 hari. TEMPO/Tony Hartawan
Dubes Ingin Kerja Sama Ekonomi Cile-Indonesia Segera Rampung

Perundingan Indonesia Chile Comprehensive Economic Partnership diharapkan dapat segera rampung karena potensi produk nasional cukup baik di negara itu


Bocah 8 Tahun Ini Telah Meramalkan Bencana Tsunami di Cile  

22 September 2015

Suasana bangunan yang rusak akibat gempa bumi berkekuatan 8.3 sr yang disusul tsunami di kawasan Coquimbo, Chile, 18 September 2015. REUTERS/Carlos Vera
Bocah 8 Tahun Ini Telah Meramalkan Bencana Tsunami di Cile  

Bocah SD berusia 8 tahun telah meramalkan terjadinya gempa dan tsunami di Cile melalui karangannya.


Pasca Gempa, Tsunami Terpa Cile, Ombak Nyaris 5 Meter

17 September 2015

Polisi berpatroli di jalanan yang penuh dengan puing bangunan di Valparaiso, Cile, 16 September 2015. Gelombang tsunami akibat gempa menerjang kota ini dan menghancurkan sejumlah bangunan. Pablo Ovalle Isasmendi/AGENCIA UNO via AP
Pasca Gempa, Tsunami Terpa Cile, Ombak Nyaris 5 Meter

Presiden Cile berpidato di televisi. Gempa dan tsunami
disebut telah menewaskan sedikitnya tiga orang.


Gempa Besar Guncang Cile, Ada Ancaman Tsunami  

17 September 2015

Warga mengumpulkan barang-barang dari sebuah toko yang diterjang gelombang tinggi di Concon, Cile, 16 September 2015. Peringatan tsunami dikeluarkan bagi warga yang tinggal di kawasan pesisir pantai Cile dan sekitarnya. REUTERS/Rodrigo Garrido
Gempa Besar Guncang Cile, Ada Ancaman Tsunami  

Gempa besar di Cile memicu kemungkinan tsunami sampai Hawaii.


Duh, Pria Ini Jadikan Bayinya Kurir Narkoba

12 September 2015

Ilustrasi penyitaan barang bukti narkotika sabu. Tempo/Marifka Wahyu Hidayat
Duh, Pria Ini Jadikan Bayinya Kurir Narkoba

Sang ayah menaruh narkotika di dalam popok bayinya yang baru berusia 10 bulan.


Ajaib, Bayi 2 Tahun Bisa Hidup dengan Menyusu pada Anjing  

8 September 2015

Anjing ras Golden, menyusui ke 16 anaknya dengan sabar karena anaknya sring berebut untuk menyusu pada sang induk karena puting yang tak lebih banyak. (dailymail)
Ajaib, Bayi 2 Tahun Bisa Hidup dengan Menyusu pada Anjing  

Kondisi bocah itu sangat mengenaskan: telanjang, kotor, dan kepalanya penuh kutu.


Gunung Api di Cile Meletus, 4.000 Orang Diungsikan  

23 April 2015

Gunung Villarrica menyemburkan asap dan lahar saat diamati dari Pucon, Cile, 3 Maret 2015. REUTERS/Lautaro Salinas
Gunung Api di Cile Meletus, 4.000 Orang Diungsikan  

Menteri Dalam Negeri Cile meminta masyarakat tenang.