Hal itu dikatakan Jenderal Ray Odierno di Washington dalam sebuah pertemuan yang berlangsung pekan lalu. Menurutnya, belum ada tanda-tanda pasukan Amerika keluar dari Irak. Namun dirinya memiliki Rencana B, tanpa menjelaskan maksud rencana tersebut.
Kini sebanyak 96 ribu serdadu Amerika bercokol di Irak selama kurang lebih tujuh tahun usai invasi pasukan gabungan internasional dipimpin Amerika untuk menjungkalkan diktator Saddam Hussein. Jumlah tersebut tergolong paling rendah sejak invasi Amerika.
Sesungguhnya kalau menurut kesepakatan yang diteken bekas Presiden George W Bush, seluruh pasukan kombatan Amerika harus meninggalkan negeri itu 31 Agustus 2011. Namun masih diperkenankan menempatkan 50 ribu serdadunya untuk membantu melatih angkatan bersenjata Irak.
"Jika Anda bertanya kepada saya hari ini, saya benar-benar berkomitmen dan itulah tindakan yang benar," ujarnya kepada para wartawan di Pentagon.
Namun demikian, tambahnya, semuanya tergantung pada apa yang bakal terjadi di Irak sebelum dan sesudah pemilihan umum. Sebab, hal itu menyangkut susunan pemerintahan baru hasil pemilihan umum yang akan berlangsung bulan depan. "Amerika bisa saja menunda penarikan pasukan atau mempercepatnya bila hal tersebut memungkinkan," ujarnya.
AP | CHOIRUL