Tidak ada catatan jelas berapa banyak orang yang tewas gara-gara lagu "My Way". Mereka tewas gara-gara benar lagu "My Way" atau memang karena Filipina memiliki kultur kekerasan yang akut. Yang jelas ada urban legeng "Pembunuhan My Way".
Akibatnya banyak tempat karaoke menghapus lagu "My Way" dari menu tembang-tembang yang bisa dinyanyikan. Para penggemar karaoke, seperti Rodolfo Gregorio, 63 tahun, juga memaksa diri tidak bernyanyi lagu "My Way" meski ia penggemar Sinatra.
Gregorio mengatakan sudah sering menyaksikan perkelahian di bar-bar karaoke. Ia dahulu suka menyanyikan lagu klasik Frank Sinatra, "My Way". "Tapi setelah banyak masalah, saya berhenti menyanyikannya," katanya. "Anda bisa tewas."
Pembunuhan di tempat karaoke tidak hanya ada di Filipina. Di Malaysia, seorang pria ditusuk sampai tewas gara-gara tidak mau membagikan mike karaoke. Di Thailand, seorang pria membunuh delapan tetangganya setelah mereka bernyanyi ""Take Me Home, Country Roads" dari John Denver.
Tapi di Filipina, tingkat pembunuhan di karaoke sangat tinggi karena popularitas tempat bernyanyi ini. Di Filipina, tempat-tempat terpencil pun ada karaoke. Celakanya, di Filipina, orang memandang dirinya pada pintar menyanyi dan toleransi pada yang suaranya jelek, sangat rendah.
Kebanyakan pembunuhan "My Way" terjadi setelah orang yang menyanyi lagu ini ditertawai atau diledek. "Masalah dengan "My Way"," kata Gregorio, "bahwa semua tahu lagunya dan semua orang memiliki pendapat tentang lagu ini."
Tapi pembela lagu "My Way" mengatakan bahwa lagu ini sangat populer. Karena sangat populer, peluang terjadinya pembunuhan di karaoke saat lagu ini dinyanyikan sangat tinggi.
Atau, alasan bahwa orang berebut mikrofon atau mentertawakan orang lain di karaoke, karena lagu ini sudah dinyanyikan orang lain.
NURKHOIRI/NEW YORK TIMES