TEMPO Interaktif, Pelaku bom diri di kampus Universitas Benadir, Mogadishu, yang menewaskan sedikitnya 22 orang awal bulan ini ternyata penduduk Denmark, demikian penjelasan pejabat setempat.
Menteri Penerangan Somalia Dahir Gelle mengatakan kepada wartawan BBC bahwa kedua orang tua pelaku bom diri tinggal di Kopenhagen, Denmark. Hal itu diketahui setelah dilakukan identifikasi foto pelaku yang berkelamin laki-laki.
Laporan BBC menyebutkan, dia meninggalkan Somalia ketika masih bocah, kemudian menghabiskan hidupnya di Denmark selama 20 tahun, sebelum kembali ke Somalia tahun lalu.
Pria ini juga dilaporkan telah bergabung dengan kelompok garis keras al-Shabab, meskipun kelompok ini pernah menolaknya untuk melakukan serangan bom.
Badan Intelijen dan Keamanan Denmark (PET) juga memberikan penjelasan bahwa pelaku bom bunuh tersebut berasal dari Denmark, seperti dikutip oleh media lokal.
The Copenhagen Post mengutip penjelasan PET,"Pria tersebut warga negara Somalia namun telah menjadi penduduk Denmark."
"Sebagaimana ditengarai oleh PET beberapa waktu lalu, ada sejumlah orang berada di Denmark yang pernah mendapatkan pelatihan dari kelompok Islam militan dan radikal. Mereka diduga akan melakukan kegiatan teror di beberapa negara, termasuk di Somalia," demikian pernyataan PET yang dikutip koran setempat.
Pada 3 Desember lalu, sebuah bom bunuh diri meledak di kampus Universitas Benadir, Mogadishu saat upacara wisuda sarjana kedokteran. Akibat ledakan dahsyat tersebut, sedikitnya 22 orang tewas termasuk tiga orang menteri.
Para mahasiswa kedokteran ini dipersiapkan oleh pemerintah sejak 2002 untuk menjadi dokter. Setelah itu, mereka akan ditempatkan di daerah konflik. Namun naas, jiwanya tak tertolong akibat ledakan bom.
BBC | CHOIRUL