TEMPO Interaktif, Jakarta -
Ranggon – Pemimpin prodemokrasi Burma Aung San Suu Kyi kemarin dilaporkan mengirim surat ke pemimpin junta militer Burma untuk diijinkan melakukan pembicaraan langsung.
Dalam surat tersebut, Suu Kyi yang tak pernah bertemu pemimpin junta Jenderal Than Shwe sejak 2002, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Then Shwe karena diijinkan bertemu diplomat Amerika guna membahas sanksi terhadap negara itu.
Selain itu, Suu Kyi juga berharap bisa bekerja sama dengan pemerintah militer menangani beberapa masalah yang bisa mendatangkan keuntungan bagi Burma.
Surat tersebut dikirim Rabu lalu, namun baru diketahui publik sekarang. Berita ini muncul sehari setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengikuti konfrensi tingkat tinggi di Singapura dengan sepuluh pemimpin negara anggota ASEAN, termasuk Burma.
BBC | SUNARIAH