TEMPO Interaktif , Moskow – Anak perempuan Anna Politkovskaya buka suara. Wartawati yang ditembak mati di apartemennya itu meninggalkan luka yang mendalam bagi anaknya.
Vera Politkovskaya mengaku takut para pembunuh ibunya tidak dibawa ke pengadilan. Ibunya tewas ditembak di dalam lift di apartemennya pada 7 Oktober 2006. Empat orang yang dituduh terlibat dalam pembunuhan sadis itu dibebaskan oleh pengadilan Moskow, Februari lalu.
Berbicara dalam peringatan kematian wartawati tangguh itu, Vera mengatakan khawatir dunia akan terus berputar dan melupakan pembunuhan itu. Selama tiga tahun terakhir, Vera menjadi ibu baru dan kehilangan yang dimilkinya. Saat pembunuhan terjadi, Vera tengah hamil dan menunggu ibunya di dalam mobil.
“Bagi saya, kejadian itu seperti baru kemarin terjadi. Tidak seorangpun merasakan seperti saya. Bagi saya dia adalah ibu. Saya kehilangan segalanya dari dia,” ujarnya.
Vera menganggap semua orang telah melupakan kejadian itu. “Masyarakat Rusia biasanya tidak peduli tentang apa yang terjadi di dalam negaranya. Mereka hanya peduli dengan pekerjaannya, keluarga dan kehidupannya.”
Alexander Lebedev, pemilik London Evening Standard yang memiliki sebagian saham Koran Novaya Gazeta --dimana Politkovskaya bekerja sebagai koresponden khusus--, telah menawarkan satu juta dolar atau sekitar Rp 9 miliar lebih, bagi siapa saja yang bisa menangkap pembunuh itu. Dia berharap, otak kasus ini juga bisa dijebloskan ke penjara.
SKYNEWS| NUR HARYANTO