TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah analis menyatakan Iran khawatir bila Donald Trump menang dalam pemilihan presiden AS. Kembalinya Trump ke tampuk kekuasan disebut sebagai hal yang mengerikan.
Para pemimpin Iran dan sekutu regional di Lebanon, Irak, dan Yaman khawatir bahwa Trump kemungkinan besar akan menang pada 5 November 2024. Jajak pendapat menyatakan bahwa Donald Trump masih bersaing ketat dengan Kamala Harris.
Baca juga:
Kekhawatiran utama Iran adalah Donald Trump bakal mengerahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyerang situs nuklir. Iran juga khawatir Israel akan melakukan pembunuhan yang ditargetkan serta menerapkan kembali kebijakan tekanan maksimum dengan menerapkan sanksi terhadap industri minyak, menurut pejabat Iran, Arab, dan Barat.
Iran juga khawatir Trump akan menekan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei agar menyerah dengan menerima kesepakatan penahanan nuklir berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh AS dan Israel. Perubahan potensial dalam kepemimpinan AS ini dapat berimplikasi luas terhadap keseimbangan kekuatan di Timur Tengah.
Para analis berpendapat bahwa apakah pemerintahan AS berikutnya dipimpin oleh Harris atau Trump, Iran akan kehilangan pengaruh seperti dulu. Namun sikap Trump dianggap lebih merugikan Iran karena ia dinilai lebih mendukung Netanyahu.