Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lebih dari 11.700 Orang Tewas Sejak Dimulainya Perang Ukraina

Reporter

image-gnews
Mobil mengantre untuk melintasi perbatasan dari Rusia ke Finlandia di pos pemeriksaan perbatasan Vaalimaa di Virolahti, Finlandia, 23 September 2022. Presiden Vladimir Putin telah mengumumkan mobilisasi militer parsial yang dapat membuat 300.000 orang dipanggil untuk bertugas dalam perang di UkrainaLehtikuva/Sasu Makinen via REUTERS
Mobil mengantre untuk melintasi perbatasan dari Rusia ke Finlandia di pos pemeriksaan perbatasan Vaalimaa di Virolahti, Finlandia, 23 September 2022. Presiden Vladimir Putin telah mengumumkan mobilisasi militer parsial yang dapat membuat 300.000 orang dipanggil untuk bertugas dalam perang di UkrainaLehtikuva/Sasu Makinen via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PBB mengungkap lebih dari 11.700 warga sipil tewas sejak dimulainya perang Ukraina pada Februari 2022 dan mendesak para pemimpin yang mempersiapkan sesi Majelis Umum ke-79 untuk memanfaatkan semua peluang untuk mengakhiri konflik.

"Sayangnya, dua setengah tahun sejak eskalasi perang ini, situasinya terus memburuk. Jumlah korban tewas terus meningkat. Penderitaan manusia terus berlanjut pada tingkat yang tidak dapat ditoleransi," kata Penjabat Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan Joyce Msuya pada sidang Dewan Keamanan PBB, Selasa.

Sesi yang diadakan atas permintaan Perancis dan Ekuador tersebut membahas serangan Rusia terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil di Ukraina. Msuya menekankan bahwa 10 juta orang terpaksa mengungsi di Ukraina dan serangan skala besar telah terjadi di seluruh negeri sejak 26 Agustus.

“Kami sangat prihatin dengan meluasnya pertempuran baru-baru ini ke daerah-daerah baru di kedua sisi perbatasan Ukraina-Rusia,” ucapnya.

Mengingat operasi militer di wilayah Kursk Rusia telah menyebabkan 130 ribu orang mengungsi, Msuya mengatakan bahwa warga sipil dan infrastruktur sipil juga telah menjadi sasaran di wilayah tersebut.

“Saya harus mengingatkan semua pihak mengenai kewajiban untuk terus menjaga keselamatan warga sipil dan objek sipil sesuai tuntutan hukum humaniter internasional,” ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menekankan peningkatan aktivitas militer menghambat operasi kemanusiaan dan membahayakan pekerja bantuan, dirinya menyatakan terima kasih atas donasi hampir USD1,4 miliar (Rp21,56 triliun) untuk respons kemanusiaan bagi 14,6 juta orang di seluruh Ukraina.

“Namun, tiga perempat tahun berjalan, Rencana Kebutuhan dan Respons Kemanusiaan masih kurang dari separuh pendanaannya. Untuk mempertahankan operasi di lingkungan yang semakin kompleks dan berbahaya, kami sangat membutuhkan donor untuk meningkatkan dan mempercepat pendanaan yang fleksibel untuk respons tersebut,” tuturnya.

Msuya lebih lanjut menyerukan kepada para pemimpin dunia yang sedang mempersiapkan sesi Majelis Umum PBB ke-79 untuk memanfaatkan setiap kesempatan guna menjamin keputusan yang akan menyelamatkan warga sipil dan pada akhirnya mengakhiri perang.

Sumber : Anadolu

Pilihan editor: Kekuatan Timnas Indonesia Jadi Sorotan Usai Tahan Imbang Australia, Bisa Bersaing di Level Elite Asia?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

8 jam lalu

Frigate kelas Maestrale (F 57)) milik AL Italia berlayar dengan kecepatan tinggi, selama Operasi militer. Frigat kelas ini memilki panjang 123 meter, kecepatan maksimum 33 knot, Jangkauan 6000 mil laut dengan kecepatan 15 knot, dengan persenjataan rudal anti-kapal TESEO Mk-2, 2  533 mm tabung torpedo; 2  324 mm tabung torpedo rangkap tiga dengan torpedo Mk-46 Mod.2 Foto: JIM HAMPSHIRE-Dodmedia.osd.mil/Wikipedia
Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

Angkatan Laut Italia dan TNI AL sepakat memperkuat kerja sama untuk mempertahankan infrastruktur penting yang sebagian besar berada di bawah air


Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

10 jam lalu

Ilustrasi logo Meta. (REUTERS/DADO RUVIC)
Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.


Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

13 jam lalu

Nuklir merupakan pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, namun, Indonesia belum melirik pemanfaatannya.
Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.


Meta Memblokir Media-media dari Rusia

15 jam lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta


Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

19 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping saat melakukan pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.


Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

20 jam lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell


Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

1 hari lalu

Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar, Arsjad Rasjid memberikan keterangan saat meresmikan Media Center (TPNGP) di jalan Cemara no. 19 Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 15 Oktober 2023. Dalam keterangannya, rumah pemenangan tersebut digunakan sebagai pusat informasi Ganjar Pranowo untuk pemilu 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.


Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

1 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.


Menteri Luar Negeri Korea Utara ke Rusia

1 hari lalu

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui, saat mendatangi pertemuan dengan Duta Besar AS untuk Filipina di Hotel Ritz-Carlton Singapura, 11 Juni 2018. CHoe menjadi diplomat perempuan tertinggi yang ikut rombongan Korea Utara.[AP Photo/Yong Teck Lim, File]
Menteri Luar Negeri Korea Utara ke Rusia

Menteri Luar Negeri Korea Utara bertolak ke Rusia untuk menyampaikan pidato dan berdiskusi dalam sebuah forum


Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

2 hari lalu

Ketua DPR Puan Maharani (kiri) bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung menemui Menteri Pertananan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto di sela acara kunjungan Paus Fransiskus di Istana Negara, Rabu, 4 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

Penambahan kementerian di Kabinet Prabowo menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah kementerian terbanyak di dunia.