Isolasi
Vanimo adalah kota yang sederhana, dengan dua supermarket, dua pom bensin dan sebuah rumah sakit, kata Prado.
"Ini adalah kota yang sangat miskin, tidak terlalu banyak pembangunan," katanya. "Semuanya harus datang dengan kapal. Itu membutuhkan banyak waktu."
Mobil dan bahan bakar untuk rombongan Kepausan telah dikirim lebih dulu oleh Pasukan Pertahanan Papua Nugini, sementara Paus akan melakukan perjalanan dengan pesawat Pasukan Pertahanan Australia untuk memenuhi kebutuhan kursi roda yang sering digunakannya karena sakit lutut dan punggung, kata Pastor Lawrence Arockiaraj, koordinator umum komite kunjungan.
Margaret Vella, seorang penggalang dana yang berbasis di Sydney untuk keuskupan Vanimo yang telah melakukan enam perjalanan sejak pertama kali berkunjung pada 2012, mengatakan bahwa penduduk setempat sering bergantung pada Gereja untuk pendidikan dan kebutuhan dasar lainnya.
Dia telah mengirim pengiriman rutin ke komunitas Katolik yang kecil namun taat, termasuk cat, tangki air, dan pada suatu kesempatan, beberapa tong anggur untuk biara biarawati Argentina yang juga ditempatkan di sana.
"Ini bukan komunitas Katolik yang besar, (tetapi) ketika Anda pergi ke Misa di pagi hari, gereja-gereja penuh sesak," katanya.
Kunjungan Paus Fransiskus juga akan dilakukan di lapangan olahraga di mana puluhan ribu orang diperkirakan akan hadir, sebagian besar diangkut dengan bantuan perusahaan penebangan kayu setempat.
Prado memperkirakan ada sekitar 20.000 hingga 30.000 umat Katolik di keuskupan itu, meskipun jumlahnya bisa jauh lebih tinggi, katanya.
Para misionaris kadang-kadang harus berjalan melalui hutan lebat selama berhari-hari untuk berkhotbah kepada masyarakat terpencil, tambahnya.
"Orang-orang di sini sangat sederhana, tetapi pada saat yang sama, mereka sangat peka terhadap iman, dan sekarang mereka tahu bahwa Paus akan mengunjungi mereka, mereka sangat bersemangat."
REUTERS
Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Serba-serbi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia