TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat (AS) pada 4 September 2024 meluncurkan Kesepakatan Infrastruktur dan Keuangan Indonesia senilai USD649 juta (lebih dari Rp10 triliun). Ini adalah hibah lima tahun antara Millennium Challenge Corporation (MCC), USAID dengan Indonesia. Hibah ini diharapkan dapat melipatgandakan bantuan pembangunan AS untuk Indonesia selama lima tahun ke depan, dan menambah bantuan pembangunan dari USAID sekitar USD130 juta per tahun.
“Fokus dari kesepakatan ini adalah pembiayaan campuran untuk infrastruktur publik, dan akses ke pembiayaan untuk UMKM milik perempuan. Ini merupakan bukti kecerdikan dan kecanggihan kemitraan AS-Indonesia,” kata Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala S. Lakhdhir.
Menurutnya, Indonesia membutuhkan investasi triliunan dolar dalam infrastruktur yang bersih dan berkelanjutan untuk mendukung ekonominya yang berkembang pesat. Dengan begitu, mobilisasi modal swasta melalui pembiayaan campuran menjadi sangat penting.
"UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia yang berkembang pesat, dan sebagian besar dimiliki oleh perempuan. Akses pembiayaan yang lebih baik akan membantu mereka mengembangkan usaha kecil mereka," kata Lakhdhir.
Pada acara peluncuran itu, hadir pula Wakil Presiden Operasi Kesepakatan MCC, Cameron Alford; Wakil Menteri Keuangan Indonesia, Thomas Djiwandono; Sekretaris Kementerian Bappenas Teni Widuriyanti; dan Maurin Sitorus, Direktur Eksekutif MCA-Indonesia II, yang akan melaksanakan program-program Compact atas nama Pemerintah Indonesia.
Compact MCC, yang mencakup investasi bersama sebesar USD49 juta dari Indonesia sebagai tambahan dana hibah MCC sebesar USD649 juta, akan membantu Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses terhadap pembiayaan infrastruktur —khususnya infrastruktur transportasi dan logistik— dan dukungan untuk UMKM milik perempuan.
Proyek yang dikembangkan dengan koordinasi erat dengan Indonesia ini, diharapkan bisa memajukan upaya AS untuk membangun infrastruktur transportasi yang tahan terhadap iklim dan mendukung tujuan pembangunan Indonesia sekaligus berkontribusi pada tujuan Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global.
“Ini tentang membantu orang menjalani kehidupan yang lebih sejahtera dan menumbuhkan ekonomi Indonesia, dalam kemitraan dengan Amerika Serikat. Kita punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Hari ini, kita merayakan. Besok, dan selama lima tahun ke depan, kita bekerja.” Dubes Lakhdhir.
Pada peringatan 75 tahun hubungan diplomatik, Amerika Serikat dan Indonesia terus memperdalam kerja sama politik, ekonomi, dan keamanan serta memperluas kemitraan untuk mengatasi tantangan yang muncul. Dimulainya Compact Indonesia menandai langkah penting lainnya dalam memajukan hubungan bilateral yang menguntungkan bagi WNI dan warga Amerika.
Pilihan editor: Pj Wako Padang Soal Isu Megathrust: Jangan Panik, Tetap Waspada
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini