Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nasib Wajib Militer Rusia di Medan Perang saat Ukraina Menyerang

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Para wajib militer Rusia yang dipanggil untuk dinas militer berbaris sebelum berangkat ke garnisun dari pusat perekrutan, di tengah konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, di Bataysk, wilayah Rostov, Rusia, 16 Mei 2024. REUTERS/Sergey Pivovarov
Para wajib militer Rusia yang dipanggil untuk dinas militer berbaris sebelum berangkat ke garnisun dari pusat perekrutan, di tengah konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, di Bataysk, wilayah Rostov, Rusia, 16 Mei 2024. REUTERS/Sergey Pivovarov
Iklan

Bagaimana kemampuan para wajib militer ini?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Analis militer Rusia mengatakan bahwa kecil kemungkinan para wajib militer yang bertempur di Kursk dipersiapkan untuk menghadapi unit-unit Ukraina yang telah teruji dalam pertempuran.

Beberapa dari mereka yang ditangkap direkrut pada Mei atau Juni dan mungkin hanya menjalani pelatihan minimum 45 hari, kata Pavel Luzin dari Pusat Analisis Kebijakan Eropa (CEPA), sebuah wadah pemikir AS.

"Hal terbaik yang dapat dilakukan oleh wajib militer Rusia adalah menyerahkan diri mereka kepada Ukraina dengan segera," kata Nico Lange, seorang ahli pertahanan di CEPA. "Mereka tidak akan selamat dari ini."

Selain kurangnya pengalaman tempur dan pelatihan, wajib militer Rusia, tidak seperti tentara kontrak yang menjadi sukarelawan untuk bertempur di Ukraina, adalah para pemuda yang tidak memiliki ketertarikan terhadap perang. Di bawah hukum Rusia, mereka harus menjalani wajib militer selama satu tahun dan dapat dikirim ke medan perang setelah empat bulan.

Tidak Siap Bertempur

Pengiriman wajib militer ke wilayah-wilayah rawan konflik bersenjata langsung, seperti Kursk, membuat banyak pihak khawatir, meskipun Kremlin telah menepis laporan ini sebagai “pemutarbalikan realita”. Para tentara muda ini belum cukup kemampuan untuk bertempur. Bahkan, menurut pengakuan seorang wajib militer yang menjadi tahanan di penjara Ukraina kepada The Moscow Times, ia dan unitnya hamper tidak memiliki apa-apa untuk membela diri.

"[Saya memiliki] senapan mesin Kalashnikov. Hanya senapan mesin. Dua senapan mesin untuk peleton kami. Dua RPG. Tujuh sampai delapan peluru untuk mereka. Itu saja. Dan granat," katanya.

Anggota wajib militer ini menggambarkan bagaimana peletonnya benar-benar kewalahan karena dikirim ke medan tempur dengan sedikit persiapan.

"Ketika kami diserang, kami bertempur dalam waktu yang sangat lama," katanya. "Kami ditembaki dari suatu tempat selama sekitar 2-3 jam. Dan kami mundur ke salah satu posisi. Untuk beberapa alasan, pasukan Ukraina tidak mencari posisi kami. Dan kami berhasil bertahan di sana dari malam hingga pagi. ... Sembilan orang kemungkinan besar menyerah segera setelah pertempuran dimulai. Dan kami tetap bersama komandan untuk menerima pertempuran. Karena kami harus melakukannya.”

Kelompok masyarakat sipil Rusia yang memberikan saran kepada para pria tentang cara menghindari wajib militer mengatakan bahwa mereka prihatin dengan tekanan terhadap para wajib militer untuk menandatangani kontrak untuk menjadi tentara profesional.

Alexei Tabalov, pendiri kelompok pendukung hukum Shkola Priziyvnika (Sekolah Wajib Militer), mengatakan bahwa para wajib militer, yang sebagian besar adalah remaja, sangat rentan terhadap pemaksaan semacam itu.

"Banyak yang mengatakan bahwa mereka bahkan tidak memiliki akses ke senjata, yang menegaskan bahwa mereka tidak dianggap sebagai peserta dalam kemungkinan permusuhan, atau membela sesuatu," kata Tabalov.

Dalam beberapa hari terakhir, katanya, wajib militer dari daerah-daerah termasuk timur jauh dan Bashkortostan di dekat Pegunungan Ural telah meminta nasihatnya, dan mengatakan bahwa mereka diberitahu bahwa mereka akan dikirim ke Kursk atau daerah perbatasan yang berdekatan dengan Bryansk dan Belgorod.

REUTERS | THE MOSCOW TIMES

Pilihan Editor: Denmark Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Kirimannya untuk Serang Rusia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

11 jam lalu

Sebuah ambulans tiba di American University of Beirut Medical Center (AUBMC) ketika lebih dari 1.000 orang, termasuk pejuang Hizbullah dan petugas medis, terluka ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Setidaknya sembilan orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia delapan tahun, dan 2.750 orang terluka dalam ledakan simultan pager genggam yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon dan Suriah. REUTERS/Mohamed Azakir
Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.


5 Hal Menjelang Jeonghan Seventeen Wajib Militer

1 hari lalu

Jeonghan SEVENTEEN. Foto: Instagram/@jeonghaniyoo_n
5 Hal Menjelang Jeonghan Seventeen Wajib Militer

Pledis Entertainment mengumumkan, anggota Seventeen, Jeonghan, akan memulai tugas wajib militernya pada 26 September 2024


Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

1 hari lalu

Ilustrasi logo Meta. (REUTERS/DADO RUVIC)
Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.


Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

1 hari lalu

Nuklir merupakan pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, namun, Indonesia belum melirik pemanfaatannya.
Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.


Meta Memblokir Media-media dari Rusia

1 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta


Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping saat melakukan pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.


Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

1 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell


Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

2 hari lalu

Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar, Arsjad Rasjid memberikan keterangan saat meresmikan Media Center (TPNGP) di jalan Cemara no. 19 Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 15 Oktober 2023. Dalam keterangannya, rumah pemenangan tersebut digunakan sebagai pusat informasi Ganjar Pranowo untuk pemilu 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.


Putin Perintahkan Penambahan 180.000 Personel Tentara Menjadi 1,5 Juta

2 hari lalu

Para wajib militer Rusia yang dipanggil untuk dinas militer berbaris sebelum berangkat ke garnisun dari pusat perekrutan, di tengah konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, di Bataysk, wilayah Rostov, Rusia, 16 Mei 2024. REUTERS/Sergey Pivovarov
Putin Perintahkan Penambahan 180.000 Personel Tentara Menjadi 1,5 Juta

Putin sejak 2022 sebelumnya telah memerintahkan dua kali peningkatan resmi jumlah pasukan tempur - masing-masing sebanyak 137.000 dan 170.000.


Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

2 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.