TEMPO.CO, Jakarta - Berikut adalah beberapa statistik tentang Paus Fransiskus, yang akan berangkat minggu depan, pada usia 87 tahun, dalam tur sejauh 33.000 km ke empat negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Tentang Pemilihannya
Mantan Kardinal Jorge Mario Bergoglio dari Argentina terpilih sebagai paus pada 13 Maret 2013. Dia adalah paus ke-266 dan yang pertama dari Amerika Latin, serta yang pertama menggunakan nama Fransiskus.
Tentang Durasi Pemerintahannya
Dengan usia lebih dari 11 tahun, masa pemerintahan Fransiskus sudah jauh melebihi rata-rata 7-1/2 tahun. Dia juga merupakan paus tertua yang masih menjabat sejak Leo XIII, yang berusia 93 tahun saat meninggal pada tahun 1903. Pendahulu Fransiskus, Benediktus XVI, meninggal pada usia 95 tahun, tetapi berusia 85 tahun saat pensiun sebagai paus.
Tentang Perjalanan Luar Negeri
Kunjungan ke Asia Tenggara akan menjadi perjalanan ke-45 Paus Fransiskus ke luar Italia. Pada saat perjalanan ini berakhir, Paus akan mengunjungi lebih dari 64 negara bagian dan teritori, dengan jarak tempuh lebih dari 460.000 km.
Perjalanan pertamanya ke luar negeri sebagai paus, pada 2013, adalah ke Brasil. Pada September, setelah kembali dari Asia, ia akan mengunjungi Belgia dan Luksemburg.
Tentang Kesehatan
Pada awal 2024, Paus Fransiskus menjalani pemeriksaan di rumah sakit setelah berminggu-minggu menderita apa yang digambarkan sebagai flu, bronkitis, dan influenza, tetapi dia tampak dalam kondisi yang lebih baik sejak akhir Maret.
Dia menjalani operasi pada 2021 dan 2023 untuk mengangkat bagian usus besarnya karena divertikulitis yang menyakitkan dan untuk memperbaiki hernia perut. Namun dia mengatakan tahun lalu bahwa divertikulitisnya telah kembali.
Tentang Santo-santo
Paus Fransiskus telah menobatkan lebih dari 900 orang kudus baru, termasuk para pendahulunya Yohanes XXIII, Paulus VI dan Yohanes Paulus II, serta Bunda Teresa dari Kalkuta dan Uskup Agung Salvador, Oscar Romero, yang dibunuh pada tahun 1980.
Tentang Ensiklik
Ensiklik adalah bentuk dokumen kepausan yang paling penting. Paus Fransiskus telah menulis tiga ensiklik:
- "Lumen Fidei" (Cahaya Iman) tentang pentingnya iman Kristen, yang sebagian didasarkan pada karya pendahulunya, Paus Benediktus, pada tahun 2013.
- "Laudato Si" (Terpujilah Tuhan), yang menyerukan tindakan segera terhadap perubahan iklim, pada tahun 2015.
- "Fratelli Tutti" (Saudara-saudara Semua), pada 2020, membahas solidaritas di antara orang-orang di dunia pascapandemi.
REUTERS
Pilihan Editor: Rusia Kecam Usulan Ben-Gvir Bangun Sinagog di Masjid Al Aqsa: Berbahaya