TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa mata uang kripto Binance telah dituduh menyita dana dari pengguna Palestina atas permintaan Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Ray Youssef, CEO platform pasar Bitcoin Noonesapp, membuat tuduhan tersebut di platform media sosial X. "Binance telah menyita semua dana dari semua warga Palestina sesuai permintaan IDF. Mereka menolak mengembalikan dana tersebut. Semua banding ditolak," ujarnya melalui akun X.
Menanggapi tuduhan tersebut, juru bicara Binance mengatakan bahwa klaim tersebut tidak akurat. Juru bicara tersebut mengklarifikasi bahwa hanya sejumlah kecil akun pengguna, yang terkait dengan dana terlarang, yang terkena dampak dan dicegah untuk bertransaksi. Namun Binance tidak menyebutkan tingkat atau nilai dana terlarang yang disita.
"Sebagai bursa kripto global, kami mematuhi undang-undang antipencucian uang yang diterima secara internasional, sama seperti lembaga keuangan lainnya," tambah Binance.
Situasi ini terjadi di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza. Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 40.500 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 92.700 lainnya terluka. Perang Israel, yang kini telah berlangsung lebih dari sepuluh bulan, telah meninggalkan sebagian besar wilayah Gaza dalam keadaan hancur akibat blokade parah yang telah membatasi akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel saat ini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota selatan Rafah. Kota ini adalah tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum diinvasi pada 6 Mei 2024.
Kendati dikecam banyak negara, Israel terus menyerang Gaza. Kemarin, ratusan tentara Israel yang didukung oleh helikopter, pesawat tak berawak, dan pengangkut personel lapis baja menyerbu kota titik konflik Jenin dan Tulkarm serta daerah lain di Tepi Barat yang diduduki. Serangan ini menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina.
Serangan itu, salah satu yang terbesar yang terjadi di Tepi Barat selama berbulan-bulan. Selama beberapa pekan terakhir, Israel telah menyerang dan berusaha menghancurkan kelompok pejuang dari kelompok militan Palestina.
ANADOLU | REUTERS
Pilihan editor: Wakil PM Australia Tiba di Indonesia, Sepakati Perjanjian Pertahanan dengan Prabowo