Selain itu, Arroyo juga dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah anggota Konggres Amerika Serikat dan kalangan kelompok bisnis.
Gedung Putih dalam rilis tentang kunjungan Arroyo ini mengatakan bahwa Arroyo dan Obama akan melanjutkan aliansi kerjasama tradisional mereka yang sudah terjalin lama dan memperkuat hubungan kedua negara. Kedua belah pihak akan mendiskusikan kerjasama dalam memerangi ekstremisme dan masalah perubahan iklim global, sebagai isu utama dalam pemerintahan Obama sebelum mencapai sebuah pendekatan baru dalam penjanjian global.
Sebelum keberangkatannya ke Amerika Serikat, Gloria Arroyo telah berbicara didepan Konggres Filipina bahwa isu masalah keamanan akan menjadi agenda utamanya dalam pembicaraannya dengan Obama. Arroyo mengatakan dia akan bicara dengan Obama untuk mendiskusikan tentang terorisme; bagaimana menemukan itu, bagaimana mengakhirinya, dan bagaimana mengatasi akar masalah dalam ketidakadilan dan prasangka agama.
Washington telah menyediakan bantuan dan pelatihan untuk membantu militer Filipina dalam melawan militan Islam Abu Sayyaf di Filipina Selatan yang mempunyai jaringan dengan Al-Qaeda, yang selama ini sering terlibat melakukan aksi-aksi teror di Filipina.
Sejak tahun 2003, sebuah kelompok kecil militer Amerika Serikat secara rutin bertugas di Filipina Selatan untuk menyediakan data intelijen dan membantu mengatasi kelompok-kelompok militan di wilayah tersebut.
Filipina adalah negara bekas koloni Amerika Serikat dan bersama dengan Thailand, sejak lama telah dikenal sebagai partner utama Amerika Serikat di wilayah Asia Tenggara.
Pemerintahan Obama juga memiliki hubungan yang dekat dengan Indonesia, negara dimana Obama pernah menghabiskan masa kecilnya di Jakarta, dan sering ia sebut sebagai model negara muslim modern dengan demokrasi.
AFP l WAHYUANA