TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan yang dirilis oleh Asosiasi Hotel Israel (IHA) pada Rabu, 24 Juli 2024, mengindikasikan bahwa hampir 10% hotel di wilayah pendudukan Israel berada dalam bahaya serius untuk ditutup, dengan banyak hotel lainnya berada di ambang bencana keuangan, demikian berita Ynet Israel mengungkapkan.
Laporan tersebut merinci tingkat hunian hotel di seluruh wilayah Palestina yang diduduki dari Januari hingga Juni 2024 dan menunjukkan kesulitan keuangan yang serius di lokasi-lokasi yang bergantung pada wisatawan yang dating. Sementara itu, komunitas yang menampung pemukim yang dievakuasi dan mengandalkan pariwisata domestik, termasuk Laut Mati dan Eilat, melaporkan tingkat hunian yang meningkat.
Hotel dan penginapan di sepanjang perbatasan utara telah ditutup selama sepuluh bulan sejak perang di Gaza dimulai, di tengah operasi Hizbullah untuk mendukung Palestina.
Sivan Detauker, CEO IHA, yang mewakili 450 hotel di seluruh entitas dan mempekerjakan sekitar 42.000 orang menyatakan bahwa industri perhotelan adalah "aset strategis" bagi Israel, dan menambahkan bahwa semua "pihak yang terkait harus bekerja sama" untuk menghentikan penutupan tersebut.
Detauker mencatat peran penting hotel sejak serangan ke Gaza dimulai, di mana puluhan ribu warga Israel telah dievakuasi. Ia menekankan kekurangan staf dan ketidakstabilan ekonomi yang membatasi kapasitas sektor ini untuk merencanakan masa depan.
Sekitar 969.000 wisatawan yang menginap tercatat pada paruh pertama 2024, mencerminkan penurunan 81% dari tahun ke tahun dan penurunan 84% pada waktu yang sama di 2019.
Kementerian Pariwisata mencatat sekitar 500.000 pengunjung ke Palestina yang diduduki antara Januari dan Juni, dibandingkan dengan hampir dua juta pengunjung pada waktu yang sama tahun sebelumnya.
Sebaliknya, jumlah tamu yang menginap di Israel mencapai 10,4 juta orang, meningkat 53% dari waktu yang sama tahun sebelumnya, dan separuhnya adalah para pengungsi. Selama kuartal pertama, banyak pengungsi dari selatan meninggalkan hotel, meninggalkan sebagian besar pengungsi dari utara.
Akibatnya, tingkat hunian di atas rata-rata terlihat di daerah-daerah yang menampung pengungsi dari utara, seperti Haifa, Tiberias, Netanya, dan Herzliya, dengan tingkat hunian hotel secara keseluruhan mencapai 62%, dibandingkan dengan 63% pada tahun 2023 dan 68% pada tahun 2019.
Tel Aviv mencatat tingkat hunian 57%, turun 11% dibandingkan tahun lalu, dan turun 25% dibandingkan tahun 2019.
Di al-Quds yang diduduki, tingkat huniannya adalah 41%, turun 37% dibandingkan tahun lalu dan turun 43% dibandingkan tahun 2019, sementara al-Nasira mencatat 33%, turun 40% dibandingkan tahun lalu dan turun 52% dibandingkan tahun 2019.