TEMPO.CO, Jakarta - Serangan drone lewat sebuah pesawat tak berawak jarak jauh menghantam pusat kota Tel Aviv, Israel pada dini hari Jumat, 19 Juli 2024.
Ledakan itu, menurut informasi terbaru, menewaskan satu orang dan jumlah orang yang mengalami cedera dalam insiden tersebut telah meningkat menjadi sepuluh orang.
Tentang serangan drone di Tel Aviv
1. Houthi klaim bertanggung jawab
Houthi menyatakan akan mengungkapkan perincian tentang "operasi militer" yang menargetkan Tel Aviv terkait ledakan di kota Israel tersebut, lapor Reuters pada Jumat dengan mengutip pernyataan kelompok yang bermarkas di Yaman itu.
Juru bicara militer Houthi Yaman, Yahya Sarea, mengklaim pihaknya telah menyerang Tel Aviv dengan pesawat tak berawak dan akan terus menargetkan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina dalam perang Gaza.
2. Ledakan dekat dengankantor kedutaan AS
Drone tersebut menyerang pusat kota Tel Aviv pada dini hari Jumat pagi. Lokasi itu sendiri diduga dekat dengan sejumlah hotel, banyak di antaranya menampung pengungsi dari perbatasan utara Israel dengan Lebanon. Kantor kedutaan AS juga dekat dengan lokasi serangan drone.
"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan di Tel Aviv disebabkan oleh jatuhnya target udara, dan tidak ada sirene yang diaktifkan. Insiden tersebut sedang dalam peninjauan menyeluruh," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, yang mengaitkan ketidakmampuannya untuk mendeteksi pesawat tanpa awak tersebut dengan kesalahan manusia, bukan kegagalan sistem.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan dalam sebuah video yang dirilis pada Jumat malam, bahwa pesawat itu telah menghantam sebuah gedung apartemen.
3. Serangan pertama yang diklaim berhasil
Houthi telah menggunakan peperangan pesawat tanpa awak secara ekstensif, baik yang menggunakan pesawat udara maupun kapal selama beberapa waktu terakhir.
Serangan pesawat tak berawak di Tel Aviv, pusat sebagian besar fungsi diplomatik Israel, menunjukkan semakin luasnya jangkauan persenjataan Houthi, menurut para analis.
Kelompok Houthi telah menggunakan banyak pesawat nirawak dalam operasi terbarunya. Namun, hampir semua rudal dan pesawat nirawak yang diluncurkan ke Israel berhasil dicegat. Tak ada yang diketahui telah mencapai Tel Aviv.
“Kelompok Houthi sebelumnya telah mengklaim banyak serangan terhadap Israel, tetapi hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa sebagian besar serangan itu mengenai sasaran, dan tentu saja tidak membunuh dan melukai seperti serangan ini,” kata analis independen Yaman Nick Brumfield kepada Aljazeera.
4. Dampak serangan
Laporan Aljazeera menyebutkan, bahwa serangan drone tersebut kemungkinan besar tidak akan memicu ekskalasi yang lebih luas di wilayah tersebut dalam jangka pendek.
Houthi diketahui bersekutu dengan Iran. Namun, ini tidak berarti Iran memerintahkan serangan tadi malam.
Sejak kebuntuan antara Iran dan Israel pada April lalu, kedua negara dan sekutu mereka telah menunjukkan bahwa mereka sangat menyadari risiko perang Israel di Gaza yang melanda Timur Tengah yang lebih luas.
Meski demikian, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, telah mengancam akan membalas dendam. Selain memperkuat sistem pertahanan negara, ia mengatakan akan "membalas dendam kepada siapa pun yang merugikan Negara Israel atau mengarahkan teror terhadapnya".
“Israel kemungkinan besar akan merasa terpaksa melakukan sesuatu karena ada orang yang terbunuh,” kata Brumfield, merujuk pada contoh-contoh serangan Israel yang dilakukan secara terpisah namun tidak diklaim di Yaman. “Anda bisa melihat Israel melakukan hal seperti itu sekarang.”
ANTARA | ALJAZEERA | REUTERS
Pilihan editor: Militer Israel Investigasi Ledakan di Tel Aviv