TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah negaranya akan membalas serangan rudal terbaru dari Rusia yang menewaskan sedikitnya 29 orang dan merusak sebuah rumah sakit anak-anak di ibu kota Kyiv. Hal itu ia sampaikan pada Senin, 8 Juli 2024 ketika kunjungan kerja ke Warsawa untuk menandatangani pakta keamanan dengan Polandia.
Dalam konferensi pers yang dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit untuk para korban, Zelensky meminta para sekutu Kyiv untuk menanggapi dengan tegas serangan Rusia itu. Serangan ini bertepatan dengan persiapan para pemimpin dunia untuk menghadiri pertemuan puncak NATO yang dimulai pada Selasa, 9 Juli 2024 di Washington, D.C., Amerika Serikat.
“Saya juga ingin mendengar dari mitra kami (tentang) ketahanan yang lebih besar dan respons yang kuat terhadap pukulan yang sekali lagi dilakukan Rusia terhadap rakyat kami, tanah kami, dan anak-anak kami,” katanya, seperti dikutip Reuters.
“Kami akan melakukan pembalasan terhadap orang-orang ini, kami pasti akan memberikan respons yang kuat dari pihak kami kepada Rusia. Pertanyaan bagi mitra kami adalah: dapatkah mereka merespons?”
Zelenskiy mengatakan Ukraina ingin dapat menggunakan senjata yang dipasok mitra-mitranya untuk menyerang lokasi-lokasi di Rusia tempat serangan diluncurkan. Dia juga menuturkan Ukraina sedang menunggu langkah nyata dari para mitranya dari negara-negara Barat untuk memperkuat pertahanan udara dan melindungi sektor energi Ukraina. Dia mengatakan Kyiv sedang menginisiasi pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB sehubungan dengan serangan terbaru Rusia.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengatakan Polandia sedang merundingkan bagaimana cara membantu menyediakan energi untuk Ukraina sebelum musim dingin, ketika pasukan Rusia menargetkan infrastruktur energi Ukraina. Tusk juga mengatakan Polandia terbuka terhadap gagasan untuk menembak jatuh rudal-rudal Rusia yang sedang menuju wilayah NATO saat mereka masih berada di wilayah Ukraina.
“Kami memerlukan kerja sama yang jelas dalam NATO di sini, karena tindakan seperti itu memerlukan tanggung jawab bersama NATO,” ujarnya.
Perjanjian dengan Polandia ini merupakan perjanjian serupa ke-21 yang ditandatangani Ukraina dengan negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman.
Para pejabat sebelumnya mengatakan perjanjian tersebut tidak sama dengan perjanjian pertahanan bersama antara negara-negara NATO, melainkan merupakan janji untuk memberikan senjata dan bantuan lain kepada Ukraina demi meningkatkan keamanannya dan mencegah invasi di masa depan.
REUTERS
Pilihan editor: Tak Mau Mengalah, Benjamin Netanyahu Ingin Kesepakatan Gencatan dengan Hamas Penuhi Semua Tuntutan Israel