Tim penyelamat menggali tumpukan puing-puing di Desa Donja Jablanica pada Sabtu, 5 Oktober 2024, dalam upaya mencari orang-orang yang masuk daftar hilang dalam banjir bandang mematikan yang menyapu Bosnia pada Jumat, 4 Oktober 2024. Bosnia adalah sebuah negara di kawasan Balkan.
Darko Juka, pejabat di pemerintah daerah mengatakan pada wartawan pada Sabtu, 5 Oktober 2024, bahwa setelah mengumpulkan seluruh data, ada 13 orang tewas di area Jablanica atau sekitar 70 kilometer dari baratdaya Sarajevo. Sebelumnya pada Jumat, Juka mengatakan ada 16 korban tewas dalam musibah ini, sedangkan pada Sabtu pagi dalam wawancara televisi N1 dilaporkan ada 21 orang tewas dan puluhan orang hilang.
Sebuah alat berat excavator membersihkan puing-puing yang menutupi rumah dan kendaraan. Tim penyelamat berdiri untuk melihat apakah ada korban yang bisa diselamatkan. Alka Glusic, 74 tahun, mengatakan dia kehilangan abang dan tiga anggota keluarganya yang lain. Saat musibah terjadi, dia sedang berada di tempat lain bersama kakaknya.
“Rumah kami sudah hilang, sudah tidak ada lagi,” kata Glusic.
Hujan lebat di Bosnia yang turun semalaman telah menghentikan sementara upaya pencarian korban banjir bandan di Donja Jablanica, Bosnia. Di wilayah ini, masih banyak rumah yang terkubur pubing-puing.
Enes Imamovic, 66 tahun, mengatakan dia terbangun oleh suara bising yang sangat kencang sekitar pukul 5 pagi pada Jumat, 4 Oktober 2024. Ketika itu, dia juga mendengar suara orang-orang berteriak.
“Batu dan debu berhamburan dari tambang. Rumah teman saya hilang,” kata Imamovic.
Asosiasi Sepak Bola Bosnia (NFSBIH) menunda sejumlah pertandingan sepak bola gara-gara musibah banjir ini. Sedangkan komisi pemilihan umum Bosnia memutuskan menunda pilkada pada pekan ini di sejumlah kabupaten karena dampak banjir. Namun di daerah lain, ada yang menyelenggarakan pilkada.
Musibah banjir bandang sepeti ini belum pernah terjadi, di mana sebelumnya Bosnia diselimuti kekeringan pada musim panas hingga menyebabkan sungai dan danau mengering serta berdampak pada suplai air ke area-area perkotaan melalui Balkan dan banyak negara Eropa lainnya. Badan meteorologis mengatakan perubahan cuaca yang ekstrim bisa berdampak pada perubahan iklim.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Unjuk Rasa Serentak di Dunia Peringati Setahun Perang Gaza
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini