TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah serangan bom menghantam wilayah pinggir selatan Beirut, Lebanon pada Sabtu malam, 5 Oktober 2024. Saksi mata mengatakan pada Reuters serangan itu berlangsung sampai Minggu, 06 Oktober 2024 waktu setempat, di mana percikan bom berwarna merah dan putih terlihat oleh mata telanjang sampai beberapa kilometer jauhnya.
Serangan terjadi berselang beberapa hari setelah pengboman oleh Israel yang menewaskan Pemimpin Hizbullah di Lebanon Hassan Nasrallah. Hizbullah adalah kelompok bersenjata yang diduga didukung oleh Iran. Beberapa sumber keamanan Lebanon mengatakan serangan Israel sejak Jumat menghantam Dahiyeh yakni kawasan pemukiman dan area yang diduga markas Hizbullah di wilayah selatan Beirut.
Kekalahan yang dialami Hizbullah bisa menjadi pukulan telak bagi Hizbullah dan Iran. Rentetan serangan Israe di Lebanon telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir telah menghancurkan kepemimpinan Hizbullah.
Israel telah memperluas serangannya di Lebanon. Pada Sabtu, 5 Oktober 2024, untuk pertama kalinya Israel menyerang wilayah utara Kota Tripoli dan tentara Israel melakukan beberapa penggeledahan di wilayah selatan Lebanon.
Saksi mata menceritakan pada Sabtu malam, 5 Oktober 2024, setidaknya terdengar delapan ledakan di wilayah pinggir selatan Beirut, termasuk area di dekat bandara. Militer Israel memperingatkan warga Lebanon agar segera mengungsi.
Sebelum naiknya serangan antara Israel dan Hizbullah, kedua pihak bertikai umumnya saling serang di area perbatasan sebagai bentuk dukungan Hizbullah pada Hamas yang sedang berjuang di perang Gaza. Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan tentara Israel telah membunuh 440 anggota Hizbullah dalam sejumlah operasi lapangan di selatan Lebanon dan menghancurkan 2 ribu target-target Hizbullah. Sedangkan Hizbullah belum mempublikasi berapa jumlah anggotanya yang gugur.
Israel mengakui telah meningkat serangan pada Hizbullah untuk memungkinkan mereka memulangkan dengan selamat puluhan ribu warga negara Israel di utara Israel yang telah dihujani bom oleh Hizbullah sejak 8 Oktober 2024. Otoritas Israel mengatakan pada Sabtu, 5 Oktober 2024, mengatakan ada sembilan tentara Israel tewas di selatan Lebonon sejauh ini
Sumber: Reuters
Pilihan editor: 116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini