Kekuasaan Terbatas
Pezeshkian telah berjanji untuk menghidupkan kembali perekonomian yang lesu, yang dilanda salah urus, korupsi negara, dan sanksi AS.
Namun, karena kekuasaan presiden terpilih dibatasi oleh kekuasaan Khamenei, banyak warga Iran yang menginginkan pluralisme politik di dalam negeri dan mengakhiri isolasi Iran di luar negeri meragukan kemampuannya mengubah keadaan. Mereka tidak yakin teokrasi yang berkuasa di negara itu akan membiarkan Pezeshkian melakukan perubahan besar meskipun dia mencobanya.
“Pezeshkian mungkin bisa memberikan kebebasan sosial. Tapi dia akan menjadi presiden yang lemah karena Khamenei dan sekutunya jauh lebih berkuasa daripada presiden,” kata Sohrab Hosseini, seorang pengusaha berusia 45 tahun di Pulau Kish, Iran.
"Saya memilihnya untuk mencegah Jalili menang.”
Sebagai anggota parlemen sejak 2008, Pezeshkian, seorang warga Azeri yang mendukung hak-hak sesama etnis minoritas, mengkritik penindasan yang dilakukan oleh kelompok ulama terhadap perbedaan pendapat politik dan sosial.
Pada 2022, Pezeshkian menuntut klarifikasi dari pihak berwenang tentang kematian Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal dalam tahanan setelah dia ditangkap karena diduga melanggar undang-undang yang membatasi pakaian wanita. Kematiannya memicu kerusuhan selama berbulan-bulan di seluruh negeri.
“Kami akan menghormati undang-undang hijab, namun tidak boleh ada perilaku yang mengganggu atau tidak manusiawi terhadap perempuan,” kata Pezeshkian setelah memberikan suaranya pada putaran pertama.
Pada pertemuan Universitas Teheran bulan lalu, menanggapi pertanyaan tentang mahasiswa yang dipenjara atas tuduhan terkait kerusuhan 2022-2023, Pezeshkian mengatakan “tahanan politik tidak berada dalam lingkup saya, dan jika saya ingin melakukan sesuatu, saya tidak punya wewenang”.
Selama perang Iran-Irak pada 1980-an, Pezeshkian, seorang kombatan dan dokter, ditugaskan untuk mengerahkan tim medis ke garis depan.
Dia menjabat menteri kesehatan pada 2001-2005 pada masa jabatan kedua Khatami.
Ia kehilangan istri dan salah satu anaknya dalam sebuah kecelakaan mobil pada 1994. Ia membesarkan dua putra dan seorang putri sendirian, dan memilih untuk tidak menikah lagi.
REUTERS
Pilihan Editor: Masoud Pezeshkian Terpilih Menjadi Presiden Iran