Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hillary Clinton Minta Aung San Suu Kyi Segera Dibebaskan

image-gnews
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton, saat menghadiri  pertemuan regional para menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN, di Thailand (23/7). Foto: AP /Sukree Sukplang, Pool
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton, saat menghadiri pertemuan regional para menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN, di Thailand (23/7). Foto: AP /Sukree Sukplang, Pool
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton, Rabu (22/7), secara eksplisit meminta Burma untuk segera membebaskan tokoh prodemokrasi Aung San Suu Kyi, dan menawarkan akan memberikan balasan berupa prospek investasi langsung dari Amerika Serikat terhadap negara yang dipimpin oleh junta militer itu.

Pembebasan Suu Kyi  adalah titik penting yang menentukan dalam hubungan antara Burma dengan Amerika Serikat, demikian kata Clinton, dari Phuket, Thailand. "Jika dia dibebaskan, itu akan membuka kesempatan, setidak-tidaknya bagi negara kami, untuk memperluas hubungan kami dengan Burma, termasuk investasi di Burma," ujar Clinton yang tengah berada di Phuket, Thailand, untuk menghadiri pertemuan regional para menteri luar negeri Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN.

Presiden Barack Obama telah memperpanjang kebijakan sanksi ekonomi dan isolasi terhadap Burma selama satu tahun lagi, sejak 15 Mei yang lalu, untuk mendorong negara perubahan negara junta militer itu menuju kearah yang lebih demokratis dan terbuka terhadap dunia internasional.

Pemerintah Obama juga telah membuat upaya-upaya serius untuk mendorong perubahan di Burma, negara yang sejak awal 1990-an dalam status mendapat sanksi ekonomi dari Amerika Serikat. Burma sejak lama dikenal sebagai negara yang penuh dengan tindak pelanggaran hak-hak asasi manusia, diktator militer yang kejam terhadap minoritas, kelompok oposisi politik, kelompok sipil, dan dalam waktu bersamaan junta militer juga menguasai seluruh kekayaan dari negara yang kaya minyak, gas, sumberdaya alam, dan batu permata itu untuk kepentingan kelompoknya sendiri.

Suu Kyi, penerima nobel perdamaian, telah berada dalam status tahanan politik junta militer sejak tahun 1990, menyusul kemenangan partainya National League Democratic (NLD) dalam Pemilu 1990, yang tidak diakui oleh junta militer. Sejak tahun itu ia berada dalam penjara Insein, Yangon, namun sejak 1996 statusnya berubah menjadi tahanan rumah hingga kini. Pada bulan Mei lalu, ia seharusnya akan mengakhiri status tahanan rumahnya, tetapi kemudian ia terancam hukuman penjara 5 tahun lagi, menyusul insiden masuknya seorang warga Amerika Serikat kedalam rumahnya setelah merenangi danau Inya Lake tanpa diundang. Peristiwa yang dianggap telah melanggar peraturan tahanan rumah. Kini ia dalam peradilan atas kasus ini, yang mengancamnya dengan 5 tahun hukuman penjara.

Pernyataan tajam dari Clinton ini untuk memberikan pilihan kepada junta militer Burma agar segera membebaskan San Suu Kyi, namun pada hari Rabu (22/7) kemarin, dalam waktu bersamaan, Kejaksaan Agung Burma mengeluarkan sikap yang melarang Suu Kyi yang kini berada dalam penjara Insein, Yangon, untuk bertemu dengan siapapun sampai sidang penentuan pada hari Jumat (24/7) besok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalah ini sempat membuat beberapa agenda pertemuan dalam ASEAN Ministerial Summit di Phuket tertunda beberapa kali, karena ketidaksetujuan kedua delegasi dari Amerika Serikat dan Burma untuk saling bertemu dalam forum pertemuan. Kedua delegasi, akhirnya sempat bertemu dalam sebuah pertemuan khusus antara kedua belah pihak pada Rabu (23/7) malam, yang dihadiri para pejabat delegasi dibawah menteri, namun sampai kini tidak jelas apa hasil dari pertemuan itu.

Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan, bahwa pemerintahnya telah secara khusus menawarkan ide-ide tentang bagaimana untuk memulai sebuah dialog bersama yang dimulai dengan membicarakan masalah Aung San Suu Kyi, termasuk pembicaraan tentang kemungkinan partisipasinya dalam Pemilu 2010 yang akan diselenggarakan tahun depan. Pemerintah Amerika Serikat juga meminta agar Burma segera membebaskan para tahanan politik yang lain, ujar pejabat yang tak mau disebutkan namanya itu. "Ini adalah tuntutan yang berat. Kami tidak naif tentang ini, dan sudah memperkirakan Junta akan mengatakan, tidak, terima kasih," ujar pejabat tersebut seperti dikutip Washington Post.

Kepada para mitra dialognya negera-negara ASEAN diluar Burma, Clinton juga menekankan," apa yang ASEAN lakukan terhadap Burma adalah terserah kepada ASEAN sendiri, tetapi kami ingin tekankan bahwa perhatian kami adalah adanya perubahan secara langsung di Burma, keluar dari isolasi, dan adanya praktek demokrasi yang benar di negara tersebut," ujar Clinton.

Clinton juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap semakin dekatnya hubungan Burma dengan Korea Utara, dan kemungkinan terjadinya transfer teknologi nuklir diantara dua negara tersebut, menyusul insiden berlabuhnya sebuah kapal berbendera Korea Utara pada awal bulan Juli ini, di Yangon, yang diduga membawa sejumlah senjata.


WASHINGTONPOST l ASIAONE l WAHYUANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular piton. shutterstock.com
Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.


Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Ilustrasi Facebook. (AP Photo/Thibault Camus)
Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar


16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

Pemimpin junta militer Myanmar Than Shwe. AP /David Longstreath
16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.


PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

Massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi unjuk rasa solidaritas untuk Muslim Rohingya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (5/8). ANTARA/Ardiansyah Indra Kumala
PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.


Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Aung San Suu Kyi mendapat gelar doctor honoris causa di Oxford University
Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.


Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Aung San Suu Kyi. AP/Khin Maung Win
Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?


Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla didampingi Menteri Urusan wilayah Perbatasan  Myanmar Letnan Jenderal Thein Htay mengunjungi barak pengungsi etnis Rohingya di Thet Kay Pyin, Ibukota negara bagian Rakhine Sittway, Myanmar, Sabtu (11/08). ANTARA/HO-Dokumentasi-JK
Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.


Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Sejumlah aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) membawa poster saat berunjukrasa di perempatan vetaran, Malang, Jawa Timur, Rabu (1/8). ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.


Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Rohingya (AMPERA) melakukan aksi solidaritas untuk masyarakat muslim Rohingya, di Bundaran Majestik Medan, Sumut, Selasa (7/8). ANTARA/Irsan Mulyadi
Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.


KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

Sejumlah wanita suku Rohingya, yang bisanya tinggal di perbatasan Myanmar Bangladesh, berjalan untuk mengambil air di kamp pengungsian di Kutupalong, Bangladesh (7/3). Foto disiarkan hari ini (13/3).  AP/Pavel Rahman
KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.