Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembantaian di Kamp Pengungsian Rafah, Berbagai Negara Semprit Israel

image-gnews
Pray for Rafah, All Eyes on Rafah. Foto: Instagram
Pray for Rafah, All Eyes on Rafah. Foto: Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel menyerang kamp pengungsi di distrik Tel Al-Sultan, Kota Rafah. Serangan tersebut terjadi sekitar pukul 10 malam pada Minggu, 26 Mei 2024, mengakibatkan kebakaran yang membakar sekitar 14 tenda pengungsi. Menurut Menteri Kesehatan Palestina, 45 orang tewas dan 249 lainnya terluka.

Serangan brutal Israel terhadap kamp pengungsi di Rafah menyebabkan banyak korban jiwa, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Beberapa korban mengalami luka bakar serius dan patah tulang.

Salah satu warga yang tiba di Rumah Sakit Kuwait di Rafah mengatakan “tenda meleleh dan jenazah korban juga meleleh” setelah serangan tersebut. Berikut beberapa reaksi dari pemerintah dan pejabat di seluruh dunia:

Arab Saudi

Dilansir dari english.aawsat.com, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada Senin dengan tegas mengutuk pembantaian yang sedang berlangsung oleh pasukan Israel dan serangan mereka terhadap pengungsi Palestina di barat laut Rafah.

Pernyataan tersebut menyoroti penolakan keras Kerajaan Arab Saudi terhadap pelanggaran mencolok yang terus dilakukan oleh pasukan Israel terhadap semua resolusi, hukum, dan norma internasional serta kemanusiaan.

Mereka meminta komunitas internasional untuk segera turun tangan guna menghentikan pembantaian tersebut dan mencegah semakin memburuknya bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.

Turki

Dilansir dari aa.com.tr, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Israel pada atas serangan akhir pekannya terhadap Rafah, yang sebelumnya ditetapkan sebagai “daerah aman.” 

Erdogan juga mengecam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dengan mengatakan, "Netanyahu dan jaringan pembunuhnya mencoba memperluas kekuasaan dengan membantai orang-orang karena mereka gagal mengalahkan perlawanan Palestina."

Erdogan juga menekankan bahwa Turki akan melakukan “Segala daya untuk memastikan orang-orang barbar (Israel) diadili atas kejahatan yang mereka lakukan.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Qatar

Dilansir dari dohanews.co, Kementerian Luar Negeri Qatar mengutuk serangan Israel terhadap tenda-tenda yang menampung pengungsi Palestina di kota Rafah, dan memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan memperumit upaya mediasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Dalam pernyataannya, pihak Qatar mengatakan, “Kementerian menyatakan kekhawatiran Qatar bahwa pemboman tersebut akan mempersulit upaya mediasi yang sedang berlangsung, dan menghambat tercapainya kesepakatan untuk gencatan senjata segera dan permanen di Jalur Gaza dan pertukaran tahanan dan tahanan.”

Spanyol, Irlandia dan Norwegia

Dilansir dari aljazeera.com, ketiga negara yang baru saja mengakui negara Palestina juga menyatakan respons terhadap serangan tersebut. Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengatakan tingkat keparahan serangan itu “bahkan lebih besar” karena terjadi setelah ICJ memerintahkan Israel untuk menghentikan operasinya di Rafah dan wilayah Gaza lainnya.

Sementara, Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin menggambarkan serangan itu sebagai tindakan biadab. “Kita tidak bisa mengebom daerah seperti itu tanpa menimbulkan dampak yang mengejutkan terhadap anak-anak dan warga sipil yang tidak bersalah. Kami akan mendesak Israel untuk berhenti, berhenti sekarang, dalam hal operasi militer di Rafah.”

Selain itu, Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide Juga  mengatakan serangan itu merupakan pelanggaran material terhadap keputusan pengadilan tertinggi dunia. “Kami mendapat perintah wajib dari Mahkamah Internasional yang memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah. Itu wajib. Itu mengikat,” ungkapnya.

SUKMA KANTHI NURANI  | LAILI IRA 

Pilihan Editor: Israel Bantah Membakar Perkemahan Rafah, Ini Faktanya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB Serukan Semua Orang 'Sadar' mengenai Kekejaman Israel di Gaza

1 jam lalu

Anak-anak Palestina menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah kekurangan pasokan bantuan di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, 19 Juni 2024. REUTERS/Hatem Khaled
PBB Serukan Semua Orang 'Sadar' mengenai Kekejaman Israel di Gaza

Pelapor khusus PBB untuk Palestina geram karena evakuasi untuk anak-anak yang luka parah dalam perang Gaza dipersulit untuk berobat ke luar negeri.


Palestina Bidik Posisi Kepemimpinan di PBB, Ingin Buktikan Kemampuan sebagai Negara

3 jam lalu

Biro Komite Pelaksanaan Hak-Hak yang Tidak Dapat Dicabut dari Rakyat Palestina (CEIRPP) melakukan kunjungan ke Jakarta, Indonesia pada 3 - 5 Juli 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Palestina Bidik Posisi Kepemimpinan di PBB, Ingin Buktikan Kemampuan sebagai Negara

Perwakilan Tetap Palestina untuk PBB mengatakan Palestina ingin menduduki berbagai posisi kepemimpinan di PBB, menyusul resolusi yang memberinya hak-hak istimewa.


Update Korban Perang Gaza: 28 Tewas dalam 24 Jam

3 jam lalu

Seorang warga Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 12 Juni 2024. Pada hari ke-248 sejak perang dimulai, militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 37.616 warga Palestina. Dari jumlah tersebut, 37.084 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 532 korban jiwa tercatat di Tepi Barat.REUTERS/Mahmoud Issa
Update Korban Perang Gaza: 28 Tewas dalam 24 Jam

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan ada 28 korban tewas pada 3 Juli 2024, dalam sejumlah serangan Israel ke Nuseirat dan Gaza City.


Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI

4 jam lalu

Ekspresi seorang anak Palestina menyusul serangan Israel di dekat sekolah milik PBB yang menampung para pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 3 Juli 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI

Perwakilan Tetap Malaysia untuk PBB mengatakan Malaysia dan Indonesia memiliki sikap yang konsisten mengenai isu Palestina.


Serangan Israel ke Selatan Lebanon Diklaim Menewaskan Komandan Hizbullah Mohammed Nasser

4 jam lalu

Roket yang diluncurkan dari Lebanon ke Israel melewati perbatasan, di tengah permusuhan lantara Hizbullah dan pasukan Israel, di sisi Israel 27 Juni 2024. REUTERS/Ayal Margolin
Serangan Israel ke Selatan Lebanon Diklaim Menewaskan Komandan Hizbullah Mohammed Nasser

Serangan Israel di selatan Lebanon diklaim menewaskan seorang komandan Hizbullah bernama Mohammed Nasser. Amerika memperingatkan deskalasi.


Balon Udara Mendarat Darurat di Fairy Chimney Turki, Ini Profil Cappadocia

5 jam lalu

Nevsehir, Cappadocia, Turki. Terlihat beberapa balon udara terbang tinggi, untuk dapat menerbangkan balon tersebut diperlukan pelatihan seperti seorang pilot. Sebelum terbang balon-balon tersebut dipanaskan dengan gas, sehingga dapat terbang. 23 Desember 2014. Murat Oner Tas/Anadolu Agency/Getty Images.
Balon Udara Mendarat Darurat di Fairy Chimney Turki, Ini Profil Cappadocia

Viral video di berbagai aplikasi media sosial sebuah balon udara raksasa di Cappadocia yang membawa 2 pilot dan 20 orang turis mendarat darurat.


Indonesia dan Malaysia Ingin Kirim Pasukan Perdamaian, Palestina: Belum Saatnya

5 jam lalu

Biro Komite Pelaksanaan Hak-Hak yang Tidak Dapat Dicabut dari Rakyat Palestina (CEIRPP) melakukan kunjungan ke Jakarta, Indonesia pada 3 - 5 Juli 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Malaysia Ingin Kirim Pasukan Perdamaian, Palestina: Belum Saatnya

Duta Besar Palestina di PBB Riyad H. Mansour menjelaskan sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengirim pasukan perdamaian PBB ke Jalur Gaza.


Komite PBB untuk Palestina Kunjungan Kerja ke Indonesia, Temui Ma'ruf Amin dan Prabowo

7 jam lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Komite PBB untuk Palestina Kunjungan Kerja ke Indonesia, Temui Ma'ruf Amin dan Prabowo

Komite bentukan PBB khusus isu Palestina melakukan kunjungan ke Jakarta untuk menyampaikan apresiasi kepada Indonesia atas dukungannya terhadap Palestina.


5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

13 jam lalu

Pria berdiri di samping spanduk informasi di Bandara Internasional Ben Gurion Israel, di tengah penyebaran varian Delta penyakit coronavirus (COVID-19), dekat Tel Aviv, Israel 8 Juli 2021. [REUTERS/Amir Cohen/File Foto]
5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

Virus West Nile kembali mewabah di Israel, dengan 100 kasus terkonfirmasi dan 8 pasien dalam kondisi kritis.


Mantan Jenderal Israel: Netanyahu, Gallant, Halevi Membawa Israel ke Jurang

15 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Mantan Jenderal Israel: Netanyahu, Gallant, Halevi Membawa Israel ke Jurang

Mantan Mayor Jenderal Israel menggambarkan keputusan Netanyahu, Gallant dan Halevi, sebagai "kegilaan yang sangat parah".