TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia sudah menerima dan sedang mempertimbangkan undangan untuk hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Global yang didasarkan pada 10 poin formula perdamaian Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Undangan sudah kami terima. Dan kami saat ini dalam proses mengkaji apakah akan hadir atau tidak, kemudian apa posisi Indonesia kalaupun hadir di summit tersebut,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal saat konferensi pers di Jakarta Pusat pada Rabu, 29 Mei 2024.
Swiss akan menjadi tuan rumah konferensi tersebut atas permintaan Zelensky. KTT Perdamaian Global akan diadakan pada 15 – 16 Juni 2024 di resor Bürgenstock di Nidwalden, Swiss.
Zelensky pertama kali menyampaikan sepuluh poin formula perdamaian Ukraina saat hadir secara virtual di KTT G20 yang digelar di Bali, Indonesia pada November 2022. Tujuan KTT tersebut adalah menciptakan kerangka kerja yang mendukung perdamaian komprehensif dan abadi di Ukraina, yang hingga kini masih menghadapi invasi Ukraina sejak Februari 2022.
Formula perdamaian Zelensky antara lain menyerukan pemulihan integritas wilayah Ukraina, penarikan pasukan Rusia dan penghentian permusuhan, serta pembebasan ribuan tahanan dan warga Ukraina yang dideportasi secara paksa ke Rusia.
Ukraina sebelumnya menyatakan harapan agar pemerintah Indonesia hadir di konferensi tersebut. Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan KTT Perdamaian Global nanti akan menjadi pertemuan puncak perdamaian terbesar sejak Perang Dunia Kedua.
“Saya berdoa dan berharap agar perwakilan Indonesia ikut serta dalam KTT ini, karena ini soal perdamaian, ini soal kemanusiaan,” kata Hamianin kepada wartawan di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat pada 6 Mei 2024.
Hamianin saat itu mengatakan pihaknya belum menerima konfirmasi kehadiran dari Indonesia di KTT Perdamaian Global. Ia berkata pada awal Mei 2024 undangan resmi baru-baru ini dikirimkan kepada pemerintah Indonesia, tanpa menyebutkan tanggal spesifik.
Ia berharap undangan tersebut menjadi pertimbangan bagi Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. “Kami masih belum menerima konfirmasi apa pun, tetapi saya berharap dan berdoa hal itu akan terjadi,” katanya.
Setelah menerima undangan tersebut, Iqbal berkata Kementerian Luar Negeri sedang mempelajarinya. “Dan pada waktunya akan kita sampaikan keputusan Indonesia,” ujarnya.
Zelensky sebelumnya telah mengundang presiden terpilih RI periode 2024 – 2029 Prabowo Subianto untuk menghadiri KTT Perdamaian Global, ketika berbicara di telepon untuk memberi selamat atas kemenangannya dalam pemilihan umum, media Kyiv Independent melaporkan. Hamianin sempat mengunggah di media sosial Instagram foto Prabowo yang sedang menerima telepon Zelensky, sehari setelah pengumuman hasil pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Presiden Zelensky menggarisbawahi pentingnya partisipasi Indonesia dalam KTT Perdamaian perdana sebagai salah satu kekuatan global yang berpengaruh dan kontributor bagi perdamaian dan keamanan global,” tulisnya dalam keterangan foto tersebut pada 21 Maret lalu.
Pilihan Editor: Cina Eksekusi Mati Bankir yang Terima Suap Rp 3,6 Triliun